Masih bercerita mengenai Hari Guru Nasional 2024 yang jatuh pada hari senin lalu, saya teringat salah satu guru luar biasa yang tampil dalam film The Miracle Worker. Film ini menceritakan kisah seorang guru inspiratif yang membimbing anak tuna netra sekaligus tuna rungu yang kelak menjadi salah satu tokoh penting yang popular.
The Miracle Worker
Film ini menuturkan kisah nyata Helen Keller, seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HMA) asal Amerika Serikat berkebutuhan khusus lahir di Alabama tahun 1880, penyandang tuli, bisu dan buta di usia 19 bulan. Kondisi ini pastinya menyulitkan Helen untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya termasuk orang tuanya sehingga membuatnya mudah marah dan cenderung tak bisa diarahkan.
Sebetulnya Helen dapat berkomunikasi secara sederhana seperti menggerakan tangan ke arah pipi saat menanyakan dimana sang ibu berada. Helen juga menyukai permen (cara yang ampuh untuk membuat Helen tenang dan tak mengamuk) dan gemar menyembunyikan kunci.
Karena sang Ibu tak mau jauh dari putrinya membuat ayah Helen memutuskan memanggil seorang guru untuk mengajari Helen. Anne Sullivan alumni sebuah sekolah terpilih karena kondisi Anne yang ternyata memiliki kelainan penglihatan dianggap sebagai guru terbaik yang bisa memahami Helen.
Setibanya di kediaman Keller, Anne melihat bagaiman Helen diperlakukan dengan istimewa oleh keluarganya sehingga Helen cenderung sukar diatur dan seenaknya sendiri. Helen sendiri terlihat seperti anak yang cerdas sekaligus manja karena semua orang menuruti apapun keinginannya.
Di suatu waktu, saat Anne menyadari Helen terbiasa makan dengan cara mengambil makanan dari piring orang lain, Anne menyadari kedisiplinan bisa jadi pola asuh terbaik untuk mengajar Helen. Dan proses ini memerlukan ketegasan dari smeua orang termasuk kedua orang tua Helen.
Awalnya ayah dan ibu Helen keberatan setelah Anne mencoba meyakinkan keduanya untuk mengijinkan Anne bersikap lebih tegas dengan cara (pura-pura) pergi keluar kota dan menetap dalam sebuah rumah berdua saja Anne dan Helen.
Selama dua minggu, Anne dengan sabar mengajari Helen tata krama sekaligus mengenalkannya dengan bahasa isyarat untuk berkomunikasi yaitu bahasa dengan menggunakan gerakan jari atau sandi yang diletakan di telapak tangan. Saat akan meminta sesuatu (sepertu kue), Anne akan mengeja sandi tangan ‘Cookie’ di tangan Helen dan Anne akan memberikan Helen kue bila Helen mau mengeja sandi tersebut di tangan Anne.
Anne juga mengajarkan nama-nama benda di sekitar Helen dan lambat laun, Helen mulai menunjukan perubahan tingkah lakunya yang lebih tenang dan memahami instruksi yang diberikan lewat sandi tangan.
She Knows
Saat waktu habis, kedua orang tua Helen keberatan atas permintaan Anne untuk meneruskan metode belajarnya ini. Alhasil, begitu Helen kembali kerumah, Helen kembali kepada kebiasaan lamanya yang tak mau diatur. Hal ini tentunya membuat Anne kecewa tapi tak menyurutkan langkah Anne untuk tetap mengajari Helen.
Dalam film, digambarkan Anne tetap mencari jalan untuk mengajari Helen berkomunikasi dan akhirnya terbuka saat suatu waktu Helen memecahkan teko air. Anne pun meminta Helen mengisi kembali air yang sudah tumpah dan membawa Helen dan memandu Helen untuk memompa air langsung dari pompa sambil terus berkomunikasi, mengejakan kata ‘water’ saat tangan Helen menyentuh air dan ‘pump’ saat tangan Helen menyentuh pompa.
Tak disangka, Helen mulai memahami maksud Anne menempelkan tangannya dan berbalik mengeja ‘water’ dan ‘pump’. Anne pun mengajak Helen berkeliling halaman dan mengejakan kata untuk setiap benda yang disentuh Helen. Akhirnya Helen memahami bila setiap benda memiliki nama dan ‘ejaan’ apa yang harus disampaikan setiap Helen akan berkomunikasi dengan orang lain.
Remake
The Miracle Worker diadopsi dari buku Helen Miller, Story of My Life. Film yang saya tonton merupakan film versi TV Movie di tahun 2000. Entah kapan saya pertama kali menontonnya yang pasti saya terkesan dengan alur cerita dan pemain utamanya, seorang gadis cilik yang kelak saya ketahui adik kandung dari pemeran utama The Social Network. Aktingnya yang menawan membuat saya betah menonton nya berkali-kali.
Bagi saya pribadi, film ini membuat saya banyak belajar mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) dan bagaimana cara mendampinginya. Seorang ABK pasti memiliki potensi tersembunyi yang bisa menjadi berlian yanng luar biasa indah bisa kita mampu mengasahnya dengan baik.
Dalam kehidupan nyata, Helen Miller tumbuh dan berkembang menjadi seorang penulis dan aktivis politik Amerika yang dihormati. Semua bermula dari kesabaran orang tua, penerimaan keluarga dan kegigihan The Miracle Worker, guru yang luar biasa, Anne Sullivan yang terus mendampingi Helen hingga dewasa dan menempuh pendidikan tinggi bahkan lulus dengan gelar Cum Laude.
Terkesan dengan Helen, Mark Twain, penulis dan jurnalis terkenal, merekomendasikan Helen untuk mendapatkan dukungan keuangan dari temannya Henry Rogers. Helen mempublikasikan dua bukunya yang luar biasa, The Story of My life (1902) yang difilmkan dan Optimis (1903) serta lusinan buku lain.
Guru Inspiratif
Anne merupakan alumni Perkin School for the Blind (sekolah khusus penyandang tuna netra) yang telah mempelajari braille dan menulis dengan menggunakan mesin tik khusus. Tak heran karena Anne sendiri hampir menderita kebutaan dan telah menjalani serangkaian operasi mata.
Anne mempelajari bahasa isyarat di telapak tangan untuk orang buta-tuli dari Laura Brigman, seorang buta-tuli pertama yang mendapatkan pendidikan formal. Bahasa isyarat inilah yang kelak digunakan untuk mengajari Helen Keller termasuk berkomunikasi dengan menyentuk wajah Anne untuk merasakan getaran hidung, bibir dan kerongkongan. Hebat ya😍
Anne Sullivan direkomendasikan kepada orang tua Helen oleh Alexander Graham Bell (penemu telepon dan juga pemerhati anak-anak rungu). Anne menemani Helen selama 50 tahun. Anne, sang guru inspiratif dalm Miracle Worker ini mengalami kebutaan total satu tahun sebelum wafat di tahun 1936.
Detil reviewnya, mengingatkan kembali alur cerita filmnya yang udah pernah juga di tonton. Itu based on true story kan ya? Kereeen bgt memang gurunya helen, sesabar dan pantang menyerah.
ReplyDeleteHellen Keller dan Anne Sulivan adalah 2 tokoh yg terkenal karena gangguan penglihatan (buta) . Filn ini menarik, karena banyak pelajaran yg bisa didapat dari film ini. Ulasannya lengkap. Terima kasih kak.
ReplyDeleteMasya Allah inspirasi sekali bagaimana seorang guru totalitas dalam menbersamai murid. Motivasi untuk semua guru
ReplyDeleteIni film based on true story kayaknya. Atau malah autobiografi yang difilmkan? Menarik ceritanya ya. Udah lama banget nggak nonton film Hollywood.
ReplyDeleteLuar biasa perjuangan Anne. Nggak bisa bayangin gimana kerasnya perjuangannya. Dan ternyata based on true story, ya. Keren pokoknya!
ReplyDeleteMasyaallah perjuangan yang luar biasa, keterbatasan tidak emmbuat mereka berhenti untuk berusaha. Wajib nonton filmnya nih
ReplyDeleteterima kasih ya sudah berbagi reviewnya
Film ini memang bagus banget, bahkan jadi inspirasi Tere Liye buat nulis novel "Semoga Bunda Disayang Allah"
ReplyDelete