Rumaterra Guest House Lembang

2 comments
rumaterra lembang

Tak ada orang yang tak mengenal Lembang, kawasan wisata terkenal di utara kota Bandung. Bagi pelancong dari luar Bandung, mencari penginapan yang murah namun nyaman menjadi hal yang penting. Rumaterra Guest House Lembang bisa menjadi pilihan karena lokasinya yang strategis.

Lokasi Rumahterra Lembang

Rumaterra Guest House terletak di Jl. Raya Tangkuban Parahu No.22, Kayuambon, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391 dan berada tak jauh dari alun-alun Lembang dan Pasar Lembang.

Dari luar, Rumaterra Guest House terlihat seperti rumah biasa bergaya rumah jadul di tahun 70an dengan cat berwarna putih dengan kombinasi cat warna merah bata. Tak salah pula, karena menurut cerita (salah satu) ownernya, awalnya Rumahterra merupakan rumah keluarga yang kini dikelola menjadi sebuah guest house.
rumaterra guesthouse lembang
Lokasi yang berada tepat di pinggir jalan besar membuat teman Menong tak akan kesulitan menjajal kuliner khas Lembang seperti ketan bakar, susu murni, dan lainnya. Apalagi guest house cukup dekat dengan outlet Tahu Tauhid, Tahu Susu Lembang dan kuliner lainnya. Minimarket dan aneka makanan seperti bubur ayam, lontong kari, kupat tahu, nasi kuning hingga resto khas sunda atau kekinian tak sulit untuk ditemukan.

Sepertinya normalnya jalanan di daerah Lembang, pastikan teman Menong mengetahui arus kemacetan terutama di akhir pekan. Jalanan di depan Rumattera termasuk ke dalam titik rawan macet terutama jalur dari arah Gunung Tangkuban Perahu menuju Bandung. Terlebih lagi, area Pasar Lembang – Grand Hotel Lembang menerapkan satu jalur dengan sistem buka tutup.

Bilapun teman Menong terpaksa menggunakan transportasi online, perhatikan apakah kondisi jalanan di depan hotel lancar/tidak. Bila kondisi sedang macet, bantu driver menemukan titik penjemputan yang nyaman karena percayalah, perlu waktu lama untuk sekedar memutar arah/membelokkan kendaraan di jalanan Lembang yang super padat.

Kamar Rumaterra Guest House

Saya melakukan pemesanan langsung by phone karena saya dan Zauji sama sekali tak memiliki clue mengenai guesthouse ini. Alhamdulillah petugas merespon dengan cepat

Plafon yang tidak terlalu tinggi, jendela besar, cat putih dikombinasikan dengan nuansa coklat pada kusen dan furniture, semuanya mengingatkan saya pada rumah tahun 1980-an, saat saya kecil dulu.

Teman Menong bisa menemukan pernak-pernak jaman baheula yang masih terawat seperti telepon rumah, radio klasik atau kursi tamu dengan jok kerasnya. Saya menyukai detailnya yang unik. Perpaduan warna, tabrak motif keramik dan ornamen di dinding. Rasanya saya ingin berfoto di setiap sudutnya.
rumaterra lembang
Kami memilih kamar di lantai 2. Tak ada lift di guesthouse ini jadi kami mempertimbangkan kembali untuk mengajak Ibunda Zauji menginap di sini. Petugas hotel mengantar kami melihat tiap kamar agar kami bisa memilih kamar mana yang cocok. Semua kamar dinamai dengan nama unik berbahasa sunda.
kamar rumaterra lembang
Akhirnya kami memilih kamar tipe Tiasatiluan (bisa bertiga-bahasa sunda) dengan luas kurleb 30m2 menghadap jalan raya dengan satu double bed dan satu sofa lipat. Lantai kamar bernuansa kayu coklat tanpa karpet memberikan kesan dingin (padahal cuaca di Lembang memang sudah dingin).
kamar tiasatiluan rumaterra lembang
Di sudut kamar ada rak putih kekinian tempat menyimpan teko, gelas dan peralatan mandi. Sayangnya tak ada teko listrik. Teman Menong yang membutuhkan air hangat bisa memintanya ke petugas melalui whatsapp karena tak ada telepon kamar.

Jendela kamar berukuran besar tanpa vitrase membuat kami menutup gorden sepanjang waktu khawatir terlihat dari jalan. Sofa lipat bisa digunakan untuk duduk dan tidur membuat posisi menonton TV tidak nyaman.

Sayangnya, double bed di kamar ini tidak nyaman karena (nampaknya) bagian per sudah mulai kendor membuat saya melesak setiap kali mencoba berbaring. Saya dan Zauji memutuskan untuk tidur di atas sofa lipat dan membiarkan tempat tidur kosong.

Kamar mandi berukuran biasa dengan shower dan air hangat.

Rate kamar  berkisar Rp. 200.000 – Rp. 450.000 termasuk sarapan, termasuk murah untuk ukuran daerah wisata.

Restoran

kafe rumaterra lembang


Rumaterra Guest House tak memiliki restoran khusus. Hanya ada satu kafe kecil di bagian samping guesthouse yang juga berfungsi sebagai tempat sarapan dengan konsep ruang terbuka. Kursi dan meja jati bundar tersedia dalam jumlah yang tak banyak.
sarapan di rumaterra lembang
Menu yang tersedia hanya nasi goreng plus telor ceplok yang rasanya biasa saja. Namun teman Menong bisa memesan hidangan lain di kafe ini dengan menu yang bervariasi seperti gulai kambing, sate maranggi, tomyum, aneka kopi dan jus yang rasanya super enak. 
menu kafe rumaterra lembang

Harganya juga relatif murah untuk ukuran penginapan. Apalagi di tengah hawa dingin Lembang. 

Saya beri rate 5/5 untuk menu di kafe ini.
harga menu kafe rumaterra lembang

Fasilitas lain

Seperti konsep guesthouse pada umumnya, tak banyak fasilitas yang tersedia selain wifi di area umum (saya lupa apakah ada wifi di kamar). Tak ada pula telepon kamar namun petugas gercep merespon melalui whatsapp. Lahan parkir juga tak begitu luas hanya bisa menampung < 10 mobil.

Rumaterra Guest House memberikan layanan early chek-in dan late check-out dengan tambahan biaya yang masih terjangkau. Selain bed (khusus kamar saya dan saya lupa menyampaikan saat bertemu owner guesthouse) yang melesak, guesthouse ini layak untuk jadi pertimbangan saat melancong ke Lembang.

Related Posts

2 comments

  1. Rumattera Guest House ini strategis banget lokasinya ya. Walaupun di sisi jalan letaknya dan memang macet tetapi termasuk baik sekali direkomendasikan. Di sekelilingnya banyak tempat jajan kulineran mendukung banget. Apiknya penginapan ini, ditata cantik bikin betah tamunya deh.

    ReplyDelete
  2. Kamarnya nyaman sekalii, paling suka ada jendela besar yang ngadep ke jalan jadi bisa liat luar. Plus restonyaa duh adem banget tempatnya ada tanemannya pulaa 💖

    ReplyDelete

Post a Comment