Mulai awal bulan Agustus lalu, saya dan Zauji bertekad untuk melakukan diet dengan mengurangi konsumsi makanan berbahan tepung terigu. Tepung gluten free menjadi alternatif obat kangen karena rasanya kita ‘sulit’ hidup tanpa tepung terigu.
Gluten Free
Tepung gluten dapat didefinisikan sebagai tepung yang tidak mengandung gluten. Gluten merupakan salah satu jenis protein yang ada dalam biji-bijian atau serelia. Gluten ini banyak dihindari penderita diabetes, autis dan orang yang tidak tahan terhadap gluten.
Tepung Beras
Tepung ini pastinya sering Tepung Menong gunakan sebagai salah satu bahan membuat penganan tradisional, khususnya camilan khas Sunda seperti surabi, naga sari atau bubur sumsum. Tepung ini terbuat dari beras yang digiling dan dihaluskan sehingga teksturnya lembut. Teman Menong dapat memperoleh tepung beras dengan mudah karena banyak tersedia di pasaran.
Tepung Mocaf
Saya mengenal tepung mocaf ini lebih dari 10 tahun yang lalu, saat salah satu teman saya meneliti tepung pengganti tepung yang terbuat dari pangan. Banyak tepung yang terbuat dari singkong seperti tepung gaplek atau tepung tapioka namun mocaf atau modification cassava melalui proses fermentasi.
Tepung mocaf dibuat dengan memotong singkong dalam bentuk sawut (irisan tipis) dan difermentasi. Hasil fermentasi dicuci, dikeringkan dan dihaluskan.
Apa yang membedakan tepung mocaf dari tepung lainnya?
Tepung ini memiliki kandungan serat terlarut dan mineral yang lebih tinggi daripada tepung terigu. Sebagai bahan pembuat kue, tepung mocaf juga memiliki daya kembang dan daya cerna yang lebih baik. Selain itu, karena merupakan produk fermentasi, tepung mocaf memiliki efek prebiotik yang bagus untuk pencernaan.
Penganan apa saja yang bisa dibuat dengan menggunakan tepung mocaf?
Teman Menong bisa membuat aneka penganan berbasis tepung mocaf. Saya sendiri menggunakan tepung mocaf ini sebagai bahan membuat bala-bala dan martabak yang menjadi favorit saya dan Zauji. Rasanya juga tak kalah enak loh! Tepung mocaf menjadi salah satu tepung gluten free favorit karena rasanya tak jauh dari tepung terigu.
Tepung Tapioka
Teman Menong pasti familiar dengan tepung yang disebut juga dengan kanji atau aci. Tepung tapioka terbuat dari umbi singkong yang banyak digunakan sebagai bahan dasar penganan per-aci-an khas Sunda seperti cilok, cireng, cimol dan lainnya.
Tepung tapioka dibuat dengan memarut singkong hingga halus lalu disaring hingga mengeluarkan sari pati dan didiamkan hingga beberapa jam hingga timbul endapan. Endapan pati dipisahkan dan dikeringkan dengan cara tradisional (dijemur) atau dengan menggunakan oven.
Saya terkadang menambahkan tepung tapioka ke dalam adona tepung mocaf untuk menambah kesan kenyal dalam penganan yang dibuat.
Tepung Oatmeal
Oatmeal menjadi pilihan banyak orang dalam menjalani diet khusus. Oat merupakan salah satu olahan gandum dari jenis serelia (tanaman jenis rumut penghasil biji bertepung). Oat biasa dhidangkan sebagai pengganti nasi. Oat memiliki banyak jenis tergantung pada proses penggilingan, cara masak dan nutrisi yang dikandungnya.
Rolled oat atau oat utuh dihasilkan dari oat yang dikukus dan digulung menghasilkan kepingan oat pipih dan tipis. Rolled memiliki serat yang lebih besar dibandingkan oat jenis lain.
Quick oat dibuat dengan cara digiling dan dipotong menjadi kepingan kecil sehingga lebih cepat dimasak.
Instant oat dibuat dengan cara digiling dan dipanaskan dengan upa sehingga lebih tipis dan mudah lunak. Jenis ini menjadi salah satu pilihan untuk teman Menong yang ingin lebih mudah menikmati oat.
Saya sendiri membuat tepung oatmeal dari rolled oat arau quick oat. Terkadang saya menggunakan langsung untuk dicampurkan dengan tepung mocaf untuk mendapatkan tekstur yang crunchy atau menghaluskan terlebih dahulu menggunakan blender.
Di bulan ketiga ini, kami mulai terbiasa untuk menjauh dari tepung terigu dan terbiasa dengan tepung gulten free. Tentunya kami tak bisa berhenti total mengonsumsi tepung terigu karena ternyata sebagian besar hidangan baik dalam menu utama atau camilan didominasi tepung terigu. Tengok saja, mie goreng, tempe goreng (pastinya disalut tepung ya!), kerupuk atau aneka jenis kue dan roti.
Setidaknya saya dan Zauji mengerem kebiasaan jajan. Kini hanya jajanan tertentu yang bisa kami pilih seperti kue berbasis tepung beras atau ketan, lumpia basah (kami bisa tolerir kulit lumpia dari tepung). Tak ada lagi bakso, pizza, mie gac**n atau batagor. Namun kami juga membuat pengecualian saat dijamu atau saat Ibunda menyajkan makanan berlebih.
Saya juga membiasakan diri kembali ke dapur untuk mengolah tepung gluten free menjadi camilan favorit Zauji meski kami harus merogoh kocek lebih dalam karena harga tepung mocaf dan tepung oatmeal lebih mahal dari tepung terigu. Teman Menong bisa mencoba mengulik tepung gluten free mana yang cocok di lidah dan di kantong.
Post a Comment
Post a Comment