Toko Perlengkapan Menjahit di Bandung

10 comments
toko perlengkapan alat jahit


Sedari kecil, Ibunda sangat suka menjahit. Hobi ini kelak menjadi profesi yang Ibunda geluti hingga kini. Tak hanya menjahit baju, Ibunda juga merintis toko perlengkapan alat jahit yang masih beliau tekuni hingga kini.

Konon beliau telah mahir menjahit baju sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Baju yang terbuat dari kain gorden menjadi karya pertama beliau. Kakek dan Nenek sendiri mendukung minat dan bakat Ibunda dengan menyekolahkan putrinya ke sekolah khusus yaitu Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP) setara SMP dan Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA) setara SMA atau kini setara dengan SMK. Jurusan yang dipilih Ibunda tentu saja jurusan Tata Laksana Pakaian.

Tambahan ilmu secara formal membuat Ibunda mulai memberanikan diri membuka jasa jahit baju. Usaha inilah yang terus ditekuni Ibunda hingga kemudian berumah tangga. Profesi yang Ibunda lakoni hingga kini.

Menjahit menjadi tumpuan Ibunda untuk menghidupi kami dan menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang sarjana. 

Menong Modeste

Menong Modeste adalah nama usaha jahit Ibunda. Nama ini berasal dari nama putri pertama beliau yaitu saya. Usaha yang dijalankan di rumah ini lumayan mendapatkan pelanggan khususnya di bulan Ramadhan. 

Tak lengkap rasanya berlebaran tanpa baju baru. Dahulu, tentunya menjahitkan baju lebaran secara khusus di penjahit menjadi hal yang lumrah. Di saat-saat inilah, Ibunda ‘marema’ atau ‘ramai pelanggan’.

Berawal dari menerima jahitan, Ibunda mengembangkan usaha ini dengan mengembangkan warung alat jahit lengkap yang dulu masih sulit didapati.

Toko alat jahit, tepatnya warung karena luasnya yang tak seberapa, sudah dirintis sejak puluhan tahun yang lalu saat kami masih kecil.

Warung jahit ini bertempat di garasi rumah Embah yang kebetulan tidak dipakai karena memang tidak memiliki kendaraan. Bertahan dari tahun 80-an hingga kini, jujur saja saya salut dengan pengelolaan warung jahit yang masih terhitung sebagai manajemen tradisional saja.

Namun begitu, seiring waktu, Ibunda melengkapi warung ini dengan obras, neci, jasa membuat lubang kancing, membuat kancing bungkus, furing, aneka alat jahit seperti benang, restleting, kancing dan lainnya tersedia di warung kecil Ibunda.

Meski beberapa kali berpindah tempat, dunia menjahit seakan lekat dengan kehidupan Ibunda. Kini banyak orang memanggil Ibunda dengan sebutan Bu Obras. 

Untuk memastikan ketersediaan alat jahit, Ibunda sering mengajak saya dan adik untuk berbelanja di toko perlengkapan jahit di Bandung.

Toko perlengkapan jahit ini banyak tersedia di daerah alun-alun Bandung, tepatnya kawasan Jalan Otto Iskandardinata dan Jalan Cibadak. Sebagian besar, toko perlengkapan alat jahit ini masih eksis.

Saat kecil dulu, momen mengantar Ibunda berbelanja menjadi momen menyenangkan karena biasanya Ibunda juga akan mengajak kami untuk jajan seperti menikmati mie kocok terkenal di Jalan Cibadak. Biasanya kami memilih pagi hari agar jalanan dan suasana tidak padat. Sebagian besar toko buka dari Senin hingga Sabtu kecuali toko furing yang libur setiap Sabtu dan Minggu. Toko buka sekitar jam 10 pagi dan tutup jam 5 sore.

Toko apa saja yang menjadi langganan Ibunda. Yuks, kita simak!

Toko Perlengkapan Alat Jahit

Toko Tokyo

Toko ini terletak di Jl. Otto Iskandar Dinata No.212, Karanganyar, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40241. Letaknya tak jauh dari perempatan Jalan Dalem Kaum. Toko Tokyo berukuran kecil sehingga bagi teman Menong bisa saja tak menyadari keberadaan toko ini.

Ibunda biasa membeli benang dan restleting di toko ini. Teman Menong cukup menyebutkan barang apa saja yang akan dibeli kepada para pelayan yang berjejer rapi di belakang etalase. Sebagian barang ada di etalase sehingga dapat kita pilih dan tunjuk langsung. Sebagian barang ada di gudang sehingga kita harus sabar menunggu pelayan mengambil barang yang akan kita beli.

toko alat jahit tokyo bandung


Untuk mempermudah pemilihan barang, Ibunda biasanya sudah menyiapkan daftar barang yang akan dibeli. Daftar warna benang yang sudah pernah Ibunda beli biasanya cukup dituliskan berdasarkan nomornya saja. Nomor ini ada di belakang kemasan benang kecuali untuk warna hitam (black) atau putih (white). Warna benang yang belum pernah Ibunda beli biasanya disertakan dengan contoh kain atau warna benang yang dimaksud.

Daftar pembelian restleting harus dituliskan berdasarkan ukuran panjangnya (dalam cm atau inchi). Seperti halnya benang, warna restleting yang belum pernah Ibunda beli biasanya disertakan dengan contoh kain atau warna yang dimaksud.

Ada tiga jenis restleting yang biasa Ibunda beli, restleting biasa, restleting jepang dan restleting jaket. Selain benang dan restleting, Ibunda juga membeli aneka jarum (jarum jahit, jarum obras atau jarum neci dalam berbagai ukuran, 11 - 18), benang obras atau benang neci yang biasanya dibeli satu set sebanyak 3 buah.
etalase toko tokyo bandung
Saya sendiri sering membeli barang pribadi berupa peniti kecil yang harga nya lebih murah karena dibeli dalam jumlah banyak. Entah mengapa, benda ini selalu saja menghilang saat diperlukan.

Setelah selesai, bagian kasir akan mengecek kembali setiap pesanan dan pelayan mengecek ulang barang berdasarkan kuitansi pembayaran.

Toko Suryamas

Toko ini berada di Jl. Cibadak No.33, Karanganyar, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40241. Toko ini berada tak jauh dari penjual mie kocok langganan Ibunda, tempat kami rehat setelah rehat berbelanja.
Toko suryamas bandung



Di toko ini, Ibunda biasa berbelanja aneka kancing dan hiasan seperti benang sulam, pita, bisban dan lainnya.

Toko 1001

Toko 1001 terletak di Jl. Cibadak No.17, Karanganyar, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40241. Toko ini menjadi pilihan Ibunda berikutnya untuk berbelanja kancing, renda dan lainnya.

Toko Berkat

Toko Berkat atau Berkat Jaya Textile terletak di Jalan Tamim. 63 Kav. A-1, Jl. Tamim No.63 Kav. A-1, Kebon Jeruk, Andir, Bandung City, West Java 40181. Jalan Tamim sendiri berada di samping kanan area Pasar Baru Trade Center Bandung. Di toko ini, Ibunda biasa berbelanja aneka furing (asahi dan errow) yang dapat dibeli per meter atau per gulung (kurleb 6 meter).
toko berkat furing tamim bandung

Saya dan Zauji juga mulai mempelajari kembali nama dan harga barang di warung. Salah satu keinginan saya mengabadikan setiap momen dalam bentuk catatan atau video termasuk membuatkan salah satu media sosial @tokoalatjahit , toko perlengkapan alat jahit yang masih Ibunda kelola hingga kini.

Related Posts

10 comments

  1. Ketika Mbak Menong menceritakan tentang usaha ibunda, saya jadi teringat masa-masa awal ibu saya membuka toko kelontong. Bagi anak-anaknya, usaha ibu selalu menjadi memori yang mendalam ya.

    ReplyDelete
  2. Saya selalu salut dengan para penjahit, terlebih lagi yang bisa membuat pola kain batik menjadi pas dan estetik.
    Semoga usaha ibundanya lancar terus ya mba

    ReplyDelete
  3. hampir mirip kisah ibunda kita teh...sekolahnya juga di SKKA jurusan tata laksana pakaian cuman mama sekolah di Bogor. usaha jahitnya masih ada sampe sekarang teh? mama sy sudah gak kuat jahit di usia sekarang

    ReplyDelete
  4. Selain bisa menjahit dan punya toko alat perkap kayaknya seru ya mbak, kalau ada yang kurangkurang bisa langsung ambil hehe..

    ReplyDelete
  5. Toko Tokyo sepertinya salah satu toko alat jahit yang besar ya, di Bandung. Terlihat besar sekali penampakan tokonya

    ReplyDelete
  6. Wah aku tuh selalu kagum sama perempuan yang bisa menjahit. Ini tuh skill mahal loh, dan jadi penghasilan hingga kini yang bisa menyekolahkan anaknya sampai sarjana ya. Masya Allah sehat selalu untuk Ibunda.

    ReplyDelete
  7. Salut banget sama para penjahit. Semoga impian mbak Menong dan suami bisa tercapai ya mbak. Biar toko ibunda mbak Menong semakin dikenal.

    ReplyDelete
  8. Masya Allah, jadi inget Mama saya, mbak. Beliau juga lulusan sekolah menjahit dulu. Ketika kecil saya jarang beli baju jadi, selalu Mama jahit sendiri. Duh, jadi sedih ... Menjahit adalah kemampuan mama yang sampai saat ini belum bisa saya warisi 🙈

    ReplyDelete
  9. Waw keren dari tahun 80an yak..bahkan mungkin saya belum lahir, warung jahit ibunda sudah eksis. Barakallah ya mbak, semoga usaha ibunda selalu lancar jaya dan makin besar. Salah satu keinginanku dulu adalah bisa belajar jahit, tapi kayaknya itu menjadi wishlist yang selalu tertunda hehe

    ReplyDelete

Post a Comment