Libur
akhir tahun hampir tiba. Selain bersilaturahim dengan keluarga, salah satu rencana
saya dan Zauji adalah menjajal banyak kuliner seru di daerah Bandung Raya. Meski gempuran aneka kuliner kekinian tak bisa dibendung, kuliner tradisional masih tetap mendapat di
hati saya, khusus nya ikan asin jambal roti.
Balada Ikan Asin
Tanah Sunda sendiri kaya dengan masakan asli yang
menggoda selera. Rasanya tak ada yang sanggup menolak godaan nasi liwet, ikan asin, sambal dan lalapan yang disajikan dalam suasana hangat saat berkumpul bersama keluarga atau teman dekat.
Ikan asin menjadi lauk segala lauk yang tak pernah lepas dari lidah orang
Sunda. Saya lebih memilih ikan asin bila dibandingkan dengan daging ayam atau daging sapi. Asin jambal roti, peda, japuh, sepat dan asin cumi
menduduki kasta tertinggi di lidah saya.
Teman Menong juga dapat menemukan penjual ikan asin di sepanjang pinggiran pantai. Namun, baiknya teman Menong berhati-hati dengan 'ikan asin jambal roti palsu' yang banyak dijual. Bagi teman Menong yang tak bisa membedakan keasliannya, ikan jambal roti asli dapat diidentifikasi karena memiliki bau khas dan tidak berbau busuk. teman Menong bisa mencubit sedikit bagian daging ikan. Daging ikan yang lunak dan luruh cepat menandakan kualitas ikan masih baik.
Ikan Asin Hawaii Van Java
Ikan asin jambal roti banyak ditemukan di restoran khas Sunda atau hidangan hajatan. Ikan asin jambal roti memiliki daging yang relatif tebal dan sering dihidangkan dalam ukuran kecil. Harga ikan asin jambal roti bisa mencapai Rp. 120.000 per kilogram.Menu Tuljam
Hampir 3 tahun belakangan ini, Ibunda sering kali membuat menu baru, tulang ikan asin jambal roti. Awalnya, tulang ikan asin jambal roti ini merupakan limbah dari ikan asin jambal roti yang hanya dimanfaatkan bagian dagingnya saja. Tulang ikan asin jambal roti sering digunakan sebagai pakan ternak.
Jujur saja, dahulu saya tak menyukai masakan tulang ikan asin jambal (tuljam = tulang jambal) karena rasanya aneh. Tuljam juga memiliki bau yang lumayan menusuk sehingga awet di tangan atau peralatan masak.
Namun, setiap kali kantin kantor menyajikan tuljam, teman-teman di kantor selalu memburu tuljam lebih awal sehingga akhirnya menggoda saya untuk turut bergabung. Dan biasanya kami akan berlomba untuk lebih dulu memilih agar bisa mendapatkan tuljam dengan daging yang masih banyak menempel.
Dan ternyata sensasi tuljam sukses meluluhkan hati saya.
Dilihat dari penampakannya, teman Menong pasti mengira tak ada manfaatnya memakan
tuljam karena tak ada bagian ikan yang bisa dimakan. Tulang ikan yang memanjang
dipotong menjadi beberapa bagian. Tulang merupakan salah satu bagian tubuh ikan
yang memiliki kandungan kalsium terbanyak.
Beberapa
tuljam masih memiliki sisa daging sehingga menciptakan rasa gurih saat
diseruput. Teman Menong bisa mencoba mematahkan bagian tulang agar bagian dalam tulang
dapat terambil. Rasa bagian dalam tulang akan semakin gurih dipadukan dengan
bumbu yang meresap.
Ikan asin dan tumisan menjadi pilihan, termasuk saat menginap di hotel seperti hotel Luminor Jakarta. Rasanya makyus menikmati nasi merah hangat, ikan asin jambal roti, tumisan, lalapan dan
sambal.
Ternyata selera kita sama... ikan asin jambal roti tuh dimasak apa aja tetep nikmat... apalagi sambalnya sambal terasi... tapi awas darah tinggi ya...
ReplyDeleteBaru tau sekelas hotel berbintang ada menu ikan asin jambal juga. Beneran memperhatikan selera tamu yang bervariasi, bosen juga kalo menu western n oriental kali ya. Yang tuljam itu juga baru tau mbak...
ReplyDeleteBaru tahu ada masakan masakan bernama ikan asin jambal roti. Saya awalnya mengira ikannya dimakan hanya dengan roti. Ternyata karena teksturnya seperti roti ya. Baru tahu juga kalau tulangnya juga dimakan. Harus masuk bucket list nih kalau pas nanti ke Bandung.
ReplyDeleteAduh aduh, buat ngiler. Ikan asin apa aja aku suka. Apalagi ikan asin yang satu ini. Duuuh, bisa kalap nasi
ReplyDeleteSebagai penyuka ikan asin terima.kasih ingetin menu ini. Jadi pingin segera ke dapur nih
ReplyDeletebaca ini jadi laper saya, sudah mulai tercium aroma ikan asin jambal rotinya, dimakan pakai nasi hangat dan sambel plus lalapan, wahh nikmat sekali.
ReplyDeleteBaru tahu ada jenis ikan asin jambal roti. selama ini kalau liwetan hanya ikan asin japu dan teri saja. Sepertinya bisa dicari nih kalau main ke Bandung
ReplyDeleteWah nikmat sekali mbak, makan nasi liwetan ala Sunda lauknya ikan asin jambal roti, ada sambel pula. Bisa nambah-nambah nasinya.
ReplyDeleteTernyata tulang jambal itu tadinya limbah dan dijadikan pakan ternak, ya. Duh, jadi kasian sama ternaknya, he-he. Saya juga suka olahan tuljam ini, lidah saya memang cenderung menyukai yang asin-asin.
ReplyDeleteYa Allah tulisan dan gambar-gambar ini sangat membuat lambung meronta-ronta. Kalau sudah nasi liwet, ikan asin, sambal, dan lalapan, udahlah pasti mantap. Apalagi ikan asinnya jambal roti... Beuh
ReplyDeleteAduh emang sunda banget nih kasta tertingginya ikan peda, japuh, dll. Mirasa emang kalau makan sama ikan asin tuh plus sambel nggak boleh ketinggalan.
ReplyDeletePenasaran sama tuljam haduh gambarnya bikin ngiler enak banget itu 🤤
Sebagai penyuka ikan asin.. sangat tergiur ingin menikmati nya sesegera mungkin..apalagi jambal roti nikmatnya bikin nasi tak cukup sepiring
ReplyDeleteYa ampun auto ngecess deh Teh, kalau aku biasanya jambal roti ini dimasak dengan santan, tahu, tempe, telur, namanya sayur balur. Wah in bisa ngabisin nasi lo. Suami dan mamaku suka banget ini
ReplyDeleteWah habis baca artikel tentang masjid Al Jabbar di Jawa Barat lanjut baca artikel tentang resep Sunda. Sepertinya kode kalau saya harus ke Jawa Barat ini. Semoga bisa secepatnya main ke sana. Btw, saya nggak begitu suka ikan asin. Sedangkan kalau lihat makanan Sunda kayaknya identik dengan ikan asin + lalapan ya. Semoga nanti kalau ke Jawa Barat berani dan bakal suka menu ini juga.
ReplyDeleteOh namanya ikan asin jam al roti ya, aku sering beli ikan asin ini. Emang lebih banyak daging dan empuk banget. Aku suka ini Emang bikin nafsu makan sih, di makan sama lalapan aja udah enak banget tuh.
ReplyDeleteBaru tau dengan Ikan Asin Jambal Roti, hehehe... belum pernah merasakan juga.. Lihat fotonya langsung lapar saya. Sepertinya rasanya enak banget ya, tidak diragukan lagi sekelas hotel Luminor Jakarta menyediakan menu ini. Musti cus cari-cari nih saya, semoga di Jember ada :D
ReplyDeleteAuto ngeces pengen makan itu, kayae di semarang namane ikan jambal aja nggak pake roti cocok di masak sambel lombok ijo gitu nasi anget, tapi parenya juga mengoda enak bgt
ReplyDeleteMantab Mba..Bisa ngabisin nasi sebakul gak yaaa hehee
ReplyDeleteEnaknya itu ikan jambal roti makannya sama nasi liwet dan disajikan dengan cara ampar daun pisang, makannya bareng-bareng lagi, duh nikmat pisan sampai lupa diet 🤣🤣🤣
ReplyDeleteikan asinnya segar dan tebal dagingnya, awalny mengira ikan asin jambal roti itu roti dicampur atau diisi dengan ikan asin atau roti rasa ikan asin gitu, melihat makananny yg tersaji jd pgen nyicipin nih mbak hehehehe
ReplyDeleteIKan asin jambal roti paling nikmat ditemani tahu Bandung yang lembut, sambal sing pedezzzz, ayam goreng, telur dadar, sayur asem dll ya mbak hahahaha :D Nasinya kudu panas. Bisa nambah melulu jadinya kalau ada jambal roti. Iya, harganya memang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan asin pada umumnya.
ReplyDeleteBaru tau nama ikan jambal roti, kayaknya di Jawa Timur ada juga jenis itu dengan nama yang beda. Menu ikan asin tuh mantap banget, Mbak. Anak saya yang masih TK juga suka kalau ada menu ikan asin. Hehe
ReplyDeleteMbak asli aku ngiler deh liat menu2 ikan asinnya. Emang ya walaupun swderhana dan merakyat tapi ikan asin tu emang juara
ReplyDeleteMakan pakai ikan asin jambal roti itu bahaya loh, selain bisa habisin nasi sebakul bisa-bisa mertua lewat pun lupa nyapa. Karena begitu asyiknya...
ReplyDeleteYa kan..
Aku ngga begitu suka ikan asin karena terlalu asin tapi memang sedap jika dimakan dengan sambal dan nasi panas ya baru tahu tulangnya juga bisa dimakan
ReplyDelete