Iseng-iseng melakukan tes darah kilat di sebuah apotek, saya mendapati ternyata kadar kolesterol dalam darah mulai melebihi ambang batas. Melonjak nya kadar kolesterol ini membuat saya mulai belajar mengerem makanan yang tak baik buat tubuh dan mencari tahu camilan sehat. Apa saja pantangan makanan kolesterol? Check it out!
Apa Itu Kolesterol?
Bila teman Menong mendengar kata ‘kolesterol’, biasanya terbayang banyak hal negatif yang membuat image ‘kolesterol’ nampak buruk di mata kita. Kata ‘kolesterol’ juga dikaitkan dengan gaya hidup yang buruk, makanan tak sehat dan rentetan penyakit yang menyertainya.
Kolesterol sering kali dikaitkan dengan makanan yang mengandung lemak tinggi. Padahal sebetulnya manusia memproduksi kolesterol dalam tubuh. Secara alami, organ hati memproduksi kolesterol sebagai salah satu komponen lemak yang berperan penting untuk menjaga sel dan jaringan tubuh. Kolesterol juga membantu tubuh untuk memproduksi vitamin D, asam empedu dan sejumlah hormon seperti estrogen, testoteron dan kortisol (sistem endokrin). Selain diproduksi dalam tubuh, kolesterol juga didapat dari makanan yang kita konsumsi.
Kolesterol tidak larut dalam darah sehingga diperlukan senyawa lain yang juga diproduksi hati untuk mengangkut kolesterol ke seluruh tubuh yaitu lippoprotein. Ada tiga jenis lippoprotein dalam tubuh yaitu low-density lippoprotein (LDL) yang berfungsi membawa kolesterol ke seluruh tubuh, high-density lipoprotein (HDL) yang berfungsi mengembalikan kolesterol berlebih kembali ke organ hati untuk dikeluarkan dari tubuh melalui feses atau kotoran dan trigliserida yang terbentuk saat asupan kalori dalam tubuh berlebih sehingga trigliserida digunakan sebagai sumber tenaga.
Meski bermanfaat, tentunya segala sesuatu yang berlebihan akan berdampak negatif bagi tubuh kita, demikian pula dengan kolesterol.
Kadar LDL yang tinggi mengindikasikan tingginya kolesterol dalam tubuh. Kadar kolesterol yang tinggi akan mengganggu sistem endokrin hingga terjadinya penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah arteri yang menyebabkan aliran darah terhambat. Hal ini tentunya menaikkan resiko penyakit jantung atau stroke.
Makanan Pencetus Kolesterol Tinggi
Body Mass Index saya masih berada dalam skala normal (ideal) namun kadar kolessterol saya sudah berada di atas ambang normal alias >200 mg sejak dulu. Entah mengapa, sejak belasan kilogram yang lalu (lebih dari satu dekade dulu), nilai ini tak pernah beranjak ke angka normal. Hal ini berbeda dengan Zauji yang berpostur jauh lebih besar namun memiliki kadar kolesterol yang normal.
Meski tak pernah makan dalam porsi banyak, seperti jenis makanan yang saya sukai turut mendongkrak ‘betahnya’ kadar kolesterol dalam tubuh saya. Apa saja ya makanan pantangan kolesterol?
Gorengan
Sampai saat ini gehu (toge dalam tahu), bala-bala (bakwan), cireng dan kol-go (kol goreng) menduduki tahta gorengan yang rasanya sulit saya hindari. Bagi urang Sunda, gorengan menjadi penganan wajib. Terlebih gorengan ini termasuk camilan yang mudah didapat dan tersedia sepanjang waktu. Zauji sering membawakan gehu panas kesukaan saya setiap pulang sholat subuh. Artinya penjual gorengan ini sudah ada sejak adzan subuh berkumandang.
Minyak goreng, minyak kelapa sawit, memiliki kandungan 51% SAFA (Saturated Fatty Acid – Asam Lemak Jenuh), 39% MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid – Asam lemak Tak Jenuh Tunggal) dan 10% PUFA (Poly Unstaurated Fatty Acid – Asam Lemak Tak Jenuh Ganda).
Minyak goreng yang digunakan berulang-ulang akan memiliki komposisi yang berubah menghasilkan SAFA (termasuk lemak trans) yang lebih banyak.
Gorengan yang digoreng dengan minyak goreng yang digunakan berulang akan mengandung SAFA dan lemak trans yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan LDL dalam tubuh kita. Seram bukan? Nah, inilah alasan mengapa gorengan patut dihindari.
Fast Food
Makanan cepat saji atau fast food menjadi tren kekinian yang banyak digemari. Fast food sering kali menjadi pilihan karena kepraktisannya. Kaya akan kalori, lemak, garam dan gula namun rendah kandungan serat, vitamin dan mineral membuat fast food menjadi salah satu pencetus naiknya kolesterol.
Di balik kelezatannya, teman Menong harus waspada karena sebagian besar fast food mengandung 40-60% lemak jenuh dan lemak trans. Teman Menong bisa bayangkan seberapa cepat angka kolesterol dan LDL akan melaju naik saat kita ‘rajin’ mengkonsumsi fast food ini.
Produk hewani
Kita sering kali memanfaatkan produk hewani sebagai sumber protein dan asam amino esensial. Akrab dalam keseharian kita, daging berlemak, daging olahan (sosis, daging asap), daging bebek, jeroan, kuning telur, keju, udang menjadi contoh produk hewani yang memiliki kandungan kolesterol yang tinggi.
Kuning telur ternyata mengandung kolesterol tertinggi di antara produk pangan dengan kadar 186 mg kolesterol, melebihi asupan harian kolesterol maksimal yang direkomendasikan yaitu 150 mg.
Gula
Dilansir dari Healthline, makanan dan minuman yang mengandung gula dapat menyebabkan kenaikan LDL dan gliserida. Terpikir mengapa kandungan gula dalam makanan dapat memicu naiknya kolesterol padahal gula tentunya tidak mengandung asam lemak jenuh atau tak jenuh.
Gula merupakan sumber kalori bagi tubuh. Saat tubuh kita mengkonsumsi gula secara berlebih maka kalori berlebih akan disimpan dalam tubuh dalam bentuk trigliserida sebagai cadangan energi. Dalam sebuah jurnal keperawatan yang membahas mengenai hubungan obesitas dengan status lipid dipaparkan bahwa trigliserida sendiri merupakan bahan utama pembentukan LDL.
Jelaslah makanan dan minuman yang banyak mengandung gula secara langsung akan meningkatkan kadar trigliserida dan LDL dalam tubuh kita.
Selain menghindari pantangan makanan kolesterol sebisa mungkin, saya juga menerapkan target untuk menurunkan kadar kolesterol dalam rentang waktu tertentu. Dua minggu kemudian saya kembali memeriksakan diri di laboratorium untuk menyakinkan hasil sebelumnya. Alhamdulillah setelah menerapkan pantangan makanan kolesterol selama dua minggu, angka turun kurleb 20 poin.
Zauji juga mulai mengajak saya untuk rutin berbekam di sebuah klinik Thibbun Nabawi. Tak lupa saya juga menerapkan pola makan Zauji yang rutin mengkonsumsi multigrain sebagai campuran nasi merah yang dikonsumsi.
Hasil ini didukung Medical Check Up yang saya lakukan seminggu berikutnya. Dokter tidak merekomendasikan obat karena kadar kolesterol masih di bawah ambang atas. Dokter hanya menyarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi, olah raga yang cukup dan perbanyak makan sayuran dan buah. Dokter mengingatkan resiko bila tak mau melakukan pantangan makanan kolesterol. Dan tentunya menjadi sehat akan jauh lebih baik, bukan?😍
Ya ampun ini mah makanan favorit aku semua. Apalagi gorengan enak bgt dimakan buat sarapan sama teh manis hangat yg manis pula. Duh harus dikurangi yaaa 🥲
ReplyDeleteDuh semuanya makanan kesukaan. Harus ekstra banget effortnya buat ngurangin demi kesehatan kita di masa yang akan datang.
ReplyDeleteApalah arti kenikmatan saat ini jika berdampak buruk untuk masa depan, seperti itu kali ya prinsip untuk mengurangi makanan-makanan pencetus kolestrol ini
Itu semua kok makanan yg ku suka yaa Mba >.< eh tapi kecuali fast food
ReplyDeleteKu kira cuma perlu hindari yg protein tinggi aja buat jaga kadar kolesterol tubuh, ternyata byk juga pantangannya yaa..
Harus rutin cek lab nih biar bisa waspada
berattt ini, banyak makanan yang saya suka ternyata kolesterol tinggi, wah harus siap berkorban demi hidup sehat
ReplyDeleteSudah mencoba untuk kurangi makanan" berkolesterol tapi nggak bisa. Masih aja tergoda dan bisa nambah-nambah padahal pengen banget punya tubuh ideal.
ReplyDeleteYa allah .. aku harus beralih ke kukusan ya kayake nih di semua yg disebutkan tadi. Kami sering mengkonsumsinya akhir2 ini hiks..
ReplyDeleteHarus lebuh aware nih
Duh sulit, itu makanan favorite semua😢. Terutama gorengan. Walaupun udh berusaha mengatur pola makan dan mengurangi makanan yg gak sehat. Tetep sama godaan gorengan tu sulit untuk dihindari😭.
ReplyDeletemasih menjadi PR besar ini buat ngurangin kolesterol. Karena gorengan masih enak di mulutku, hhhe. Cuma nambah usia emang kusu selektif ya buat nyeimbangin semuanya.
ReplyDeleteDuh gorengan dan kerupuk itu enyakkk banget e mbak, PR besar nih buat saya. Apalagi sekarang sudah masuk kategori overweight
ReplyDelete