Mata merupakan organ penting untuk melihat.Tak dapat dihindari, terkadang gangguan penglihatan dapat muncul bahkan di usia dini. Mata minus menjadi salah satu gangguan penglihatan yang sering dialami banyak orang. Mata minus lebih baik pakai kacamata atau tidak? Mungkin inilah yang sering ditanyakan banyak orang. Yuks, kita simak jawabannya.
Gangguan Penglihatan
Pernahkan teman Menong merasa tak nyaman saat melihat suatu obyek sehingga harus melihat dengan jarak yang lebih dekat? Atau bahkan sering memicingkan mata atau memiringkan kepala ke satu sisi terutama saat melihat jauh? Beberapa keluhan ini diiringi pula posisi mata tidak sejajar atau juling.
Terkadang kita akan lebih sering mengucek mata, merasa pusing atau sakit kepala tanpa penyebab yang jelas.
Bila teman Menong menemukan tanda-tanda tersebut, terutama pada anak, periksakan dengan segera. Secara teori, pemeriksaan mata hendaknya rutin dilakukan saat anak berusia 3 tahun. Pemeriksaan ini dilakukan setiap tahun setelah anak memasuki usia sekolah.
Gangguan atau kelainan mata dapat menyebabkan anak menggunakan kacamata sedari dini. Secara umum gangguan penglihatan terbagi menjadi rabun jauh, rabun dekat dan mata silindris.
Rabun jauh atau miopia merupakan kondisi seseorang yang mengalami keterbatasan dalam melihat obyek pada jarak jauh. Kondisi ini disebabkan adanya kelainan pada pembiasan bayangan pada mata sehingga bayangan yang jatuh di depan retina.
Rabun dekat atau hipermetropi merupakan kondisi seseorang yang mengalami keterbatasan dalam melihat obyek pada jarak dekat. Kondisi ini disebabkan bentuk kornea mata atau lensa mata yang tidak normal yang menyebabkan bayangan jatuh di belakang retina.
Salah seorang teman bahkan sudah menderita rabun dekat sejak duduk di bangku SMA sehingga sudah berkacamata plus sejak berusia muda.
Hipermetropi memiliki gejala yang sama dengan presbiopi yaitu tidak bisa melihat jarak dekat. Presbiopi atau mata tua merupakan kehilangan kemampuan melihat obyek pada jarak dekat. Kondisi ini berlangsung secara alami karena pertambahan usia yang menyebabkan lensa mata kehilangan elastisitasnya dan mengeras.
Mata silinder atau astigmatisme merupakan kondisi adanya kelengkungan tidak rata pada permukaan mata sehingga ada bagian mata yang memiliki minus atau plus lebih tinggi bila dibandingkan permukaan mata lainnya.
Koreksi Kelainan Mata
Pemakaian kaca mata akan mengkoreksi miopia, hipermetropia dan astigmatisme sehingga benda yang dilihat akan jatuh tepat pada tempat yang seharusnya di retina. Anjuran dokter untuk penggunaan kacamata memang tak bisa ditawar lagi.
Mata minus lebih baik pakai kacamata atau tidak?
Tidak ada batas minimal minus yang disarankan untuk mulai memakai kacamata. Penggunaan kacamata tidak akan menyembuhkan gangguan penglihatan namun akan membantu mengatasi kondisi yang dialami seperti menjadi dapat melihat jarak jauh.
Orang tua dan guru memiliki peranan penting untuk memotivasi anak agar mau menggunakan kacamata bila terbukti adanya diagnosa dokter menemukan adanya kelainan yang bisa dikoreksi dengan kacamata. Banyak orang tua yang enggan memakaikan kaca mata untuk buah hatinya dengan alasan kacamata akan semakin tebal bila anak dipakaikan kacamata sejak kecil.
Anak pun sering tidak termotivasi untuk menggunakan kacamata karena kurang nyaman atau malu.
Bila itu terjadi, apakah ada efek buruk pada mata anak bila tidak langsung menggunakan kacamata?
Mata anak masih tumbuh dan berkembang. Bila anak tak mau menggunakan kacamata atau terlambat menggunakan kacamata, pusat penglihatan anak tidak akan mendapatkan pengalaman melihat yang benar. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya mata malas atau amplyopia.
Mata malas atau amplyopia merupakan kondisi apabila salah satu atau kedua mata mengalami penurunan penglihatan dengan tajam tanpa adanya kelainan mata. Penurunan penglihatan ini sayangnya sulit dikoreksi kacamata namun dapat diperbaiki dengan terapi khusus di bawah pengawasan dokter mata.
Dokter Made Indra Widyanatha, SpM (K) juga pernah menerangkan tentang mata malas atau lazy eyes ini. Lazy eyes biasanya terjadi bila seseorang baru menggunakan kacamata di usia dewasa meski telah memiliki gangguan mata sejak masa kanak-kanak. Otak akan lambat memproses penglihatan dengan baik sehingga seakan-akan mata tidak bekerja.
Menjaga Kesehatan Mata
Banyak sekali penawaran alternatif untuk memperbaiki kondisi mata yang sudah berkacamata, entah dengan menggunakan obat atau vitamin. Hingga saat ini, tidak ada obat atau vitamin yang dapat menghilangkan atau mengurangi ukuran kacamata.
Salah satu alterntif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan lensa kontak.
Vitamin sangat berguna bagi kesehatan mata khususnya untuk lapisan retina sebagai pengolah cahaya yang masuk ke dalam mata.
Bila anak tak memiliki masalah penglihatan, pada saat berusia 18 tahun, anak dianjurkan untuk kontrol setiap 6 bulan sekali.
Dan jangan lupa jaga kesehatan mata dengan memeriksakan mata secara rutin, mengkonsumsi makanan sehat dan bernutrisi seimbang, membaca di tempat yang terang, memakai pelindung bila sedang beraktivitas seperti mengecat atau mengelas.
Apakah mata minus dapat bertambah terus?
Jawabannya adalah YA dengan usia yang semakin bertambah, perubahan lensa dan aktivitas mata yang tidak sehat (<20 tahun sesuai pertumbuhan bola mata).
Jaman now, paparan gadget tak dapat kita hindari, begitupun dengan anak-anak yang sudah diperkenalkan gadget sedari kecil. Kebiasaan membaca di tempat yang redup dan berjarak terlalu dekat meningkatkan resiko bertambahnya minus di usia muda (<20 tahun).
Hal sebaliknya berlaku pada diri saya sendiri, karena sering kali membaca tulisan di HP dalam suasana gelap, durasi yang lama dan posisi berbaring, mata saya sudah mengalami rabun dekat bahkan di usia yang belum mencapai 40 tahun. Pelajaran yang berharga bagi teman Menong agar tidak memiliki kebiasaan buruk yang serupa.
Zauji sendiri sudah menggunakan kacamata sejak duduk di bangku SMP dan sejak operasi ablasio retina tentunya Zauji khawatir minusnya akan terus bertambah. Terlebih pekerjaan Zauji yang lebih banyak di depan komputer.
Dokter Rova Virgana, Sp.M(K) sempat menjelaskan bahwa di usia dewasa, aktivitas tersebut tidak akan menambah minus secara siginifikan karena pertumbuhan bola mata sudah tidak terjadi lagi kecuali adanya kelainan bola mata yang terus memanjang yang disebut pathologic myopia. Efek yang terjadi hanyalah mata yang terasa lelah.
Pada orang dewasa, hanya perlu menyesuaikan aktivitas saja. Bila terasa lelah, berhenti dan bila menggunakan kacamata sudah tak nyaman, kacamata bisa dilepas.
Mata lelah dapat dihindari dengan menerapkan 20-20-20. 20 menit menatap layar, 20 detik istirahat dengan melihat obyek yang berjarak 20 kaki atau 6 meter. Metode ini dapat diterapkan untuk anak-anak dan remaja yang selalu terpaku pada layar gadget.
Jelaslah jawaban untuk pertanyaan apakah mata minus lebih baik pakai kacamata atau tidak, tentunya karena anjuran dan penjelasan dokter menggunakan kacamata akan lebih baik.
sebagai pengguna kaca mata, aku mau bilang :yes, memakai kaca mata itu perlu. bukan karena biar minus-ku enggak makin parah sih. tapi memang lebih nyaman saat menggunakan kaca mata, karena aktivitasku sebagian besar di depan layar komputer. jadi, kaca mata yang kupilih pun memang yang punya perlindungan dari radiasi layar komputer
ReplyDeleteaku baru paham kalau penderita mata mnus begitu harus ada cek kotrol rutin 6 bulan sekali. Harus lebih banyak yang bca artikel ini deh, aku menemukan beberapa fakta yang masih punya pemikiran "kalau anak mata minus tidak usah diberi kacamata, yang konon katanya bisa sembuh sendiri.
ReplyDeletePake kacamata ngebantu banget dalam beraktivitas untuk teman-teman yang memiliki mata minus. Tinggal menyesuaikan bentuk kacamata dengan bentuk wajah, ukuran minus yang sesuai dengan lensa, insyaAllah pake kacamata tetap bisa modis :)
ReplyDeleteAku menggunakan kaca mata sejak kelas 2 SMA. Sekarang kalau untuk jarak dekat (misalnya membaca buku atau melihat layar ponsel) malah lebih nyaman tanpa kaca mata.
ReplyDeleteKalau pas nyetir, wajib pakai kaca mata ya...
Aku pakai kacamata dari 9 bulan yang lalu, pasca laser retina mbak. Mataku sylindris. Dan emang nyaman pke kaca mata, walopun agak ribet sih ya..😅
ReplyDeleteBener sih mb. Deteksi gangguan penglihatan ini wajib sedini mungkin ya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
ReplyDeleteAku pakai kacamata plus satu sih sejak 3 tahun lalu. Ini khusus untuk membaca saja, kalau sehari-hari berkativitas biasa sih nggak pakai. Anakku baru dua bulan pakai kacamata minus dan silinder. Ternyata silinder itu genetika ya.
ReplyDeleteAku sebetulnya minus, tapi paska kaca mata patah, belum bikin lagi. Padahal di jalan blur banget itu muka orang-orang sampai dikira sombong. Padahal emang nggak ngeuh aja wkwkwk Harus secepatnya periksa lagi nih, sapa tau dah nambah :(
ReplyDeleteSaya pakai kaca mata semakin ga nyaman, akhirnya lepas kaca mata deh. Pake kaca mata lain.hehe
ReplyDeletememakai kacamata merupakan salah satu terapi pada penderita miopi, jika tidak digunakan akan cepat sekali minusnya bertambah
ReplyDeleteTetanggaku ada nih yang kena mata malas atau lazy eyes. Nah emang sekarang sudah dibawah penanganan dokter sih, dan sedang menjalani terapi mata. Dan emang dia sekarang pakai kaca mata.
ReplyDeleteDulu waktu masih pake kacamata, emang harus rajin kontrol apalagi di masa pertumbuhan. Aku udh pake kacamata dr kelas 4 SD dan sangat ketergantungan sama kacamata. Bgtu minus nambah rasanya selalu pusing dan harus segera kontrol.
ReplyDeleteDuh duh mataku mulai terganggu nih plus kayaknya haha emak-emak banget dah masih maju mundur buat ke optik buat pesan kacamata
ReplyDeleteAku minus 7 mba dan wajib pake kacamata, soalnya udah burem buat liat keadaan sekitar. Paling dilepas kalau mau tidur aja dan tetap harus jaga mata rileks biar ga pusing
ReplyDeleteAku minus dan silindris, tapi silindris nya lebih gede. Diceknya juga di Melawai. Pegel pake kacamata tiap saat, jadi kadang ga pake. Dipake cuma buat nyetir aja :')
ReplyDeleteAku udah merasa rabun jauh sejak SD tapi pake kacamata pas SMP dan sampe kuliah pake kalau butuh aja. Alhamdulillah nggak sampe kena lazy eyes. Sekarang pake terus kecuali kalau lagi olahraga, pasti aku lepas.
ReplyDelete