Setiap pertengahan bulan pada penanggalan Hijriah, Zauji selalu rutin meminta saya untuk melakukan bekam. Sejak menikah, Zauji memang rutin saya bekam sendiri karena sudah merasakan manfaat bekam untuk kolesterol dan penyakit lainnya.
Bekam dapat diartikan pengobatan yang dilakukan dengan mengeluarkan darah kotor dari tubuh dengan cara melakukan perlukaan pada permukaan kulit dan menghisapnya dengan alat tertentu.
Bekam telah dipraktekkan sejak ribuan tahun lalu yang dikenal di Arab (al hijamah), India, Cina (gua sha) hingga Yunani. Bekam pada dasarnya mengeluarkan ‘darah kotor’ yang menjadi sumber penyakit sehingga tubuh akan memproduksi darah baru yang membuat tubuh kita akan lebih sehat.
Meski terbayang ‘menyeramkan’, teman Menong tak perlu khawatir karena darah kotor yang dikeluarkan tidak mengganggu kesehatan karena berdasarkan penelitian darah yang dikeluarkan saat berbekam merupakan darah rusak yaitu sel darah merah abnormal, keratin dan lainnya.
Manfaat Bekam
Bekam memiliki banyak manfaat seperti melancarkan sirkulasi darah, membuang racun hingga memperbaiki kekebalan tubuh. Bekam dapat meningkatkan suplai darah ke lapisan endoterium yang berperan dalam produksi nitrit oksida yang membantu peregangan dan pelebaran dinding pembuluh darah.
Manfaat bekam untuk kolesterol dapat teman Menong jadikan alternatif untuk menurunkan kolesterol dalam tubuh. Bekam ternyata berperan untuk mengurangi lemak dan kolesterol jahat atau yang biasa disebut Low Density Lippoprotein (LDL).
Keduanya sering kali mengendap di dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Bekam dapat membantu menurunkan plak kolesterol yang telah terbentuk.
Sebelum dibekam, kulit dan pembuluh darah mengandung banyak sampah metabolisme (causative pathological substance) termasuk kolesterol. Pada proses terapi kering, kulit terangkat karena adanya tekanan dari cup bekam sehingga darah dan koletserol mulai terangkat menuju kulit yang dibekam.
Menurut berbagai penelitian, pada saat terjadi perlukaan pada kulit yang dikombinasikan dengan vakumisasi atau penyedotan, barier kulit terbuka meningkatkan ekskresi kulit dan mengeluarkan berbagai material hidrofobik (tak suka air) dan produk sisa metabolisme tubuh, radikal bebas, senyawa kimia biologi dan kimia lain termasuk kolesterol.
Tingginya kadar kolesterol dalam darah, >200 mg/dl, merupakan gangguan metabolisme lemak yang banyak diderita akibat tingginya konsumsi makanan berlemak tinggi seperti gorengan, daging berlemak.
Saya sendiri telah mempelajari cara berbekam sejak tahun 2000. Awalnya dokter memvonis saya mengalami penyumbatan pembuluh darah di area belakang lutut. Sakit luar biasa saya rasakan apalagi saat digunakan untuk berjalan. Lama kelamaan, terasa membengkak dan mengeras. Dokter menyarankan saya untuk melakukan operasi.
Qodarullah, saya bertemu teman yang sedang belajar berbekam dan mengajak saya untuk mencoba berbekam di salah satu klinik bekam. Klinik ini diasuh sepasang suami istri yang membuka praktek bekam dan ruqyah. Saat itu bekam belum dikenal banyak orang.
Setelah menjalani terapi selama beberapa bulan, Alhamdulillah, rasa sakit menghilang dan kondisi kaki mulai membaik. Selain mengobati kaki, sayapun mencoba pengobatan untuk menghilangkan migrain yang sering saya derita. Alhamdulillah hingga kini, saya nyaris tak pernah lagi menderita migrain seperti dulu.
Terapis bekam sering mengajari kami bagaimana melakukan bekam sehingga akhirnya saya pun berani mencoba sendiri untuk mengobati keluarga dekat.
Cara Bekam
Di jaman tradisonal dulu, terapi bekam dilakukan dengan menggunakan tanduk atau mangkok kayu atau gelas. Untuk mendapatkan udara vakum, biasanya digunakan api dari lilin. Kini terapi bekam dilakukan dengan menggunakan alat berbentuk cangkir yang biasa disebut ‘cup’. Sebelum digunakan cup dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol.
Kondisi pasien juga harus dicek terlebih dahulu seperti tekanan darah. Terapis biasanya menggunakan sarung tangan karet dan baju khusus.
Cup ini ditempelkan dengan menggunakan pompa karet yang menghasilkan tekanan sehingga mampu menarik kulit. Saat kulit tertarik, pembuluh darah akan melebar.
Bekam dapat dilakukan dengan dua metode yaitu bekam kering dan bekam basah.
Pada terapi bekam kering, area titik yang akan dibekam biasanya diberi olesan minyak zaitun terlebih dahulu (Jangan lupa cuci tangan dulu sebelum membekam ya!). Lakukan pijatan ringan diarea yang akan di-cupping. Tempel dan tarik cup dengan pompa karet. Perhatikan agar tidak terlalu longgar atau ketat (akan terasa sakit di kulit). Biarkan selama beberapa menit. Pada pasien yang punya gejala tertentu biasanya kulit akan memerah bahkan gelap.
Saya sendiri biasanya akan menambahkan ‘seluncur’ yaitu menggerakan cup ke atas dan ke bawah. Hasil ‘seluncur’ akan memerah seperti halnya kerokan. Bila teman Menong masuk angin, alih-alih kerokan, ‘seluncur’ ini bisa dicoba loh!
Pada terapi bekam basah, tahapan awal sama seperti halnya pada terapi kering. Hanya saja, area kulit yang akan di-cup diolesi dulu dengan alkohol. Setelah kulit dibiarkan beberapa menit dan memerah, cup diangkat dan dilakukan penusukan menggunakan pen atau alat tusuk jarum khusus bekam yang disebut autoclick lancing device yang dilengkapi lancet (jarum tusuk). Alat ini mirip sekali dengan autoclick lancing device yang digunakan untuk tes golongan darah.
Meski menggunakan lancet yang sama, autoclick lancing device yang digunakan untuk tes golongan darah hanya bisa diklik satu kali setiap digunakan. Berbeda dengan autoclick lancing device khusus bekam yang bisa diklik berkali-kali untuk menorehkan tusukan. Alat ini juga bisa diatur seberapa dalam tusukan yang akan dilakukan.
Dari skala 1 – 5, biasanya saya memilih skala 3 dengan jumlah tusukan dengan hitungan ganjil (jangan lupa baca basmallah agar lebih barokah)
Jadi teman Menong harus memastikan alat tusuk jarum yang dibeli sesuai untuk alat bekam agar lebih praktis dan tidak membuat tangan pegal karena harus meng-klik pen berkali-kali dengan tenaga lumayan karena pegas autoclick lancing device untuk tes golongan darah lebih berat.
Saat belajar dulu, saya bahkan masih menggunakan potongan silet untuk menorehkan tusukan😑
Siapkan juga tisu di tempat yang mudah dijangkau. Biasanya saya menggunakan tisu toilet yang sudah saya robek/potong dengan ukuran yang tidak terlalu pendek atau panjang.
Setelah kulit ditusuk dengan pen, lakukan cupping dengan pompa karet (jangan terlalu ketat ya!). Darah yang berisi racun akan ikut terbawa sehingga seringkali disebut sebagai darah kotor. Kondisi setiap pasien pun berbeda beda.
Bila ada gejala sakit tertentu, darah yang keluar akan lebih kental berwarna merah gelap. Terkadang, darah juga menimbulkan buih yang tampak di pinggiran cup. Bila pasien masuk angin, terkadang muncul embun di dalam cup. Warna darah bekam ini ternyata bisa dijadikan indikator kondisi tubuh. Perokok biasanya memiliki darah bekam yang lebih gelap dibanding non perokok.
Biarkan selama beberapa menit. Lakukan pijatan ringan di sekitar area yang di-cupping. Setelah dirasa cukup, lepaskan cup dan bersihkan dengan hati-hati menggunakan tissue agar darah tidak menetes kemana-mana. Dahulu, kami diajarkan untuk menguburkan darah bekam dan tidak membuang sembarangan. lancet yang digunakan juga sekali pakai ya atau langsung dibuang setelah digunakan. (Ujung lancet tutup kembali dengan tutupnya agar tidak melukai orang lain)
Jangan lupa rendam cup bekas pakai dengan desinfektan sebelum mencucinya dengan air panas dan sabun cair. Biasanya menggunakan cup pribadi agar lebih terjaga.
Banyak klinik yang melakukan cupping sekali saja saat terapi namun kami dulu melakukan bekam maksimal sebanyak 3 tusukan dan cupping atau hingga muncul cairan bening yang menandakan darah kotor sudah tak ada lagi.
Berhubung Zauji menderita diabetes miletus, saya tak banyak melakukan tusukan dan cupping dilakukan satu kali saja untuk area punggung (6 cup), tengkuk (2 cup) kanan – kiri dan betis (2 cup) kanan – kiri.
Setelah selesai, pijat area bekas bekam dengan minyak zaitun dengan pijatan ringan. Terkadang saya juga membalurkan minyak kayu putih agar tubuh terasa hangat.
Apakah Bekam Terasa Sakit?
Jawaban pertanyaan ini bersifat relatif. Bila didekatkan, menurut saya pribadi, sakitnya bisa dibayangkan bila teman Menong pernah melakukan tes golongan darah. Tentunya suara dan hentakan autoclick lancing device sering membuat kita kaget dan jari terasa sakit. Nah, rasa sakit saat dibekam dapat dianalogikan seperti ini, hanya saja bila hentakan autoclick lancing device tes golongan darah cukup satu kali, pada terapi bekam tentunya berkali-kali tergantung besarnya cup yang digunakan.
Namun, jangan khawatir, setelah darah dihisap keluar, tidak akan ada rasa sakit lagi.
Bagian kulit yang dibekam akan tampak membengkak karena proses penarikan kulit . Saat inilah darah akan tertarik keluar dari pembuluh menuju jaringan syaraf. Tidak ada rasa sakit saat proses ini terjadi.
Area bekas berbekam mungkin akan terasa sedikit perih saat kena air namun biasanya bekam yang dilakukan terapis yang telah mahir jarang menimbulkan rasa sakit. Jangan khawatir, luka bekas bekam akan hilang dalam beberapa hari.
Titik Bekam
Bekam biasanya dilakukan pada beberapa titik tubuh seperti punggung, perut, lengan, bokong atau kaki tergantung keluhan yang dirasakan. Titik bekam disesuaikan dengan keluhan dan kondisi pasien. Berdasarkan buku Pijat Refleksi dan 6 Terapi Alternatif Lainnya karya Herlina Widyaningrum, ada tujuh titik yang disunnahkan yaitu puncak kepala (ummu mugits), dua urat leher di bagian tengkuk (al – akhda’ain), punuk ujung tulang belakang (al kahil), bahu atau punggung kanan dan kiri (katifaini), pinggang (ala warik), atas betis (ala mughits).
Penderita kolesterol biasanya mengeluhkan rasa sakit di area pundak dan leher yang terasa berat. Titik terbaik bekam untuk menurunkan kolesterol adalah kepala, pinggang, leher, pundak. Satu titik yang menghubungkan berbagai aliran darah dari kepala ke seluruh tubuh adalah titik kahlil atau pundak sehingga baik untuk menyembuhkan 72 jenis penyakit termasuk kolesterol.
Dan baiknya kita harus berkonsultasi dulu dengan terapis bila memiliki kondisi khusus seperti diabetes miletus, penyakit menular atau kelainan darah. Sebelum berbekam, jangan lupa kosongkan lambung kita dulu alias jangan berbekam tepat setelah makan. Cek tekanan darah dan gula darah bila diperlukan.
Proses bekam ini merupakan proses bekam yang telah saya pelajari secara pribadi dari teman yang membuka klinik bekam. Bila teman Menong ingin belajar atau berobat alternatif terapi bekam tentunya harus dari lembaga yang kredibel dan terapis ahli yang kompeten ya
Dan tentunya ada syarat tertentu yang harus dipenuhi calon pasien bekam termasuk diantaranya tekanan darah yang tidak boleh rendah. Pasien juga harus menyampaikan secara jujur kepada terapis penyakit yang pernah atau sedang diderita.
Secara syari'ah tentunya pasien laki-laki dibekam oleh terapis laki-laki dan pasien perempuan dibekam oleh terapis perempuan dengan cara bekam yang memenuhi syariat juga. Peralatan bekam bisa dibeli di toko alat kesehatan.
Zauji sendiri merasakan tubuh lebih nyaman karena rajin berbekam dan selalu mengingatkan saya terutama di pertengahan bulan. Manfaat bekam untuk kolesterol, asam urat dan lainnya juga dirasakan banyak teman saya. Dan tentunya pola hidup yang sehat tetap harus dijaga dan selalu mempraktekkan hidup sehat dan awet muda agar segala ikhtiar pengobatan yang kita lakukan tetap seimbang. Yuks, kita berbekam!
Nah, suamiku nih yang rajin melakukan bekam. Dia kayaknya beberapa bulan sekali deh dibekam. Ada kerokannya juga kelihatan di punggung. Mungkin efek 'seluncur'nya ini ya mbak, jadi ada garis-garisnya atau bagaimana aku ga paham. Kalau aku sih belum berani dibekam hihihi :D Ternyata manfaat bekam banyak sekali untuk kesehatan tubuh ya.
ReplyDeletesepertinya memang dikerok tapi pakai seluncur
DeleteAku pernah bekam sekali atau dua kali ya memang lebih enak badannya ternyata manfaatnya banyak ya bisa untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah..mesti rutin ya kalau bekam ini
ReplyDeleteAku pengen bekam tp agak ngeri loat darahnya. Dulu seingetku ayah juga pernah tp nggak pake jarum sih. Kayak gelas trus dalemnya dikasih lilin gtu. Kulitnya juga ketarik tp gasampe berdarah. Itu termasuk bekam juga bggak ya?
ReplyDeletebekam kering menggunakan alat lama...kalau sekarang tidak pakai gelas dan lilin tapi pakai alat yang ada di postingan itu
DeleteBekan bikin enteng, tapi tetap ada syarat sebelum dibekam ya. Termasuk kondisi kalau darah rendah tidka disarankan. Ngomongin hijamah dah lama banget ga ngebekam. Dulu selalu dipelatihan thibbun nabawi, termasuk kiropraksi
ReplyDeleteIya betul, saya lupa cantumkan...terima kasih sudah mengingatkan. Saya tertarik kiropraksi juga tapi belum nemu yang kenal
DeleteAku juga pernah nyobain bekam sekali, tapi emang bikin enteng banget yah di badan. Apalagi kalau manfaatnya ternyata bagus banget buat kesehatan, harus lebih rajin nih.
ReplyDeleteNgeri lihat darahnya, tapi pasti enteng setelahnya ya, aku belum pernah nih. Pingin coba lain waktu, mumpung ada teman terapis. Bekam juga...
ReplyDeleteWah keren banget mbak bisa sendiri. Suamiku rajin banget bekam mbak, akupun ditawari buat bekam. Bener katanya emang abis bekam jadi lebih enak badan. Tapi, aku masih takut. Takut kalau sakit, wkwk. Tadi baca sih, gak sakit ya mbak? Perih aja udahnya. Cuman rasa sakit setiap orang kan beda-beda ya.
ReplyDeleteJadi pengen bekam cuma di daerahku masih belum nemu bekam khusus cewek yang kredibel
ReplyDeleteAku belum pernah nyobain ini, tapi kayae habis itu badan jadi enakan ya mba.. next time klo pulang mau coba
ReplyDeletedari dulu ingin coba bekam tapi ga jadi-jadi, ternyata banyak ya manfaatnya
ReplyDeletebagi yang belum pernah bekam, jika ingin bekam apa bawa peralatan sendiri ya?
Kalau kondisi sekarang seperti nya lebih baik bawa sendiri
Deleteaku pernah bekam yang ala jadul itu mbak, pakai koin dan api gitu. Dan itu lama-lama sakit ya, saking kuatnya tarikan bekam. Akhirnya aku nggak pernah bekam lagi haha. Tapi aku tertarik bekam bagi yang mengalami penyumbatan pembuluh darah di area belakang lutut. Aku juga mengalami ini mbak. Dan itu sakit banget kalau kambuh. Bisa reda ya dengan teknik bekam?
ReplyDeleteAlhamdulillah dulu reda tapi memang perlu waktu berbulan-bulan...darah nya juga merah gelap menggumpal..sekarang sudah tidak pernah sakit lagi
DeleteJadi pengen nyoba bekam, karena sepertinya ada penyumbatan di leher shngga sering sekali spaneng. Panggil tukang pijet berkali2 ga bsa mengobati ini dan tetep sakit. Mungkin next mau nyobaij bekam
ReplyDelete