Sedari masa muda dulu, Ibunda berprofesi sebagai seorang penjahit. Tak disangka, profesi ini memiliki dampak negatif terhadap struktur tubuh yang menyebabkan Ibunda terkena syaraf kejepit berpuluh tahun kemudian. Riwayat inilah yang membawa kami berkenalan dengan Asep Setrum, salah satu pengobatan alternatif stroke di Bandung yang juga banyak menangani pasien dengan keluhan syaraf kejepit.
Posisi Rentan Syaraf Kejepit
Mungkin tak banyak disadari, posisi tertentu selama puluhan tahun ternyata menyebabkan terjadi pergeseran bantalan di bagian pinggul karena kaki menekan dinamo mesin jahit.
Tahun 2018, Ibunda merasakan nyeri yang luar biasa menjalar dari bagian pinggang hingga panggul sebelah kanan yang membuat beliau tidak bisa beraktivitas bahkan untuk duduk atau berdiri dengan normal.
Dr. Herman, SpS, dokter spesialis syaraf di RS Hermina Arcamanik Bandung menyatakan Ibunda menderita syaraf kejepit. Hernia Nucleus Pulposus (HNP) atau syaraf kejepit merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat bantalan antar tulang belakang menonjol sehingga menekan syaraf di sekitarnya. Bantalan ini sangat lembut dan berbentuk seperti agar-agar. HNP biasanya terjadi di bagian punggung dan leher.
Setelah rasa sakit mereda, dokter spesialis syaraf memberikan rekomendasi untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis rehabilitasi medik, dr Rina Puspasari Suryana, SpKFR yang memberikan rujukan untuk rutin melakukan fisioterapi.
Sebagian pasien fisioterapi yang didominasi penderita stroke berobat alternatif di suatu tempat tak jauh dari RS Hermina Arcamanik Bandung dan banyak diantaranya yang mengalami kemajuan yang signifikan. Tempat ini juga direkomendasikan oleh teman dekat saya, yang lebih dikenal dengan terapi Asep Setrum.
Gang Jamhari, Cibodas, Antapani
Bertempat di Gang Jamhari, Cibodas, Antapani, Kota Bandung, tak ada plang yang menunjukkan sebuah tempat seperti lazimnya banyak tempat terapi lainnya. Cibodas, Antapani sendiri merupakan jalan lintas antara daerah Antapani dengan Jl.Soekarno Hatta.
Salah satu patokan yang bisa teman Menong andalkan, gang masuk tepat diseberang kompleks Mutiara Antapani. Dahulu ada tanah luas yang bisa digunakan sebagai lahan parkir yang kini fungsinya mulai berubah karena sudah diberi pagar oleh pemilik tanah.
Pak Asep sendiri menuturkan beliau sama sekali tak pernah melakukan promosi secara terbuka. Pasien berdatangan dengan sendirinya bila merasa cocok dan puas mendapatkan hasil yang terbaik setelah melakukan terapi beberapa kali.
Awalnya Pak Asep membuka praktek di di area kompleks namun pasien yang semakin membludak membuat lingkungan tak lagi nyaman sehingga akhirnya Pak Asep memutuskan untuk pindah ke area perkampungan yang lebih leluasa untuk menerima tamu dalam jumlah banyak.
Bagi pasien yang membawa motor, tersedia tempat parkir tak jauh dari tempat terapi dengan tarif normal. Untuk pasien yang menggunakan mobil, parkir termudah adalah menitipkan mobil di area Kompleks Mutiara Antapani.
Pasien yang tak bisa berjalan disarankan menggunakan kursi roda karena akses dari jalan utama menuju rumah terapi hanya bisa ditempuh dengan motor atau jalan kaki.
Jangan khawatir, selama masih tersedia, kita dapat meminjam kursi roda yang disediakan gratis.
Antrian Pagi
Layanan terapi dibuka jam 08.00 - 15.00 WIB, setiap hari Senin - Sabtu.
Di tahun 2018, saat Ibunda ikhtiar mengobati syaraf kejepit, Ibunda harus datang jam 6 pagi untuk mengantri langsung. Pasien akan duduk mendekati ruang terapi dan bergeser terus saat pasien sebelumnya telah diterapi.
Kini sistem antrian diganti dengan nomor yang dapat diambil mulai jam 6 pagi. Jam 8 pagi biasanya antrian sudah mencapai no 20an. Bila tak mau menunggu lama, teman Menong bisa datang di siang hari jam 13.00 WIB karena biasanya pasien sudah berkurang.
Satu nomor hanya berlaku untuk satu orang. Tidak ada pendaftaran online sehingga teman Menong harus datang langsung untuk mengambil nomor. Salah satu trik yang saya gunakan adalah mengambil nomor antrian jam 6 pagi dan kembali menjelang jam 8.
Jangan khawatir, terapi dilakukan maksimal 5 menit saja, jadi saat mendapatkan nomor antrian teman Menong dapat memperkirakan waktu tunggu yang diperlakukan. Pak Asep tidak menerima panggilan terapi sehingga kita harus datang langsung ke klinik.
Setrum
Sesuai dengan namanya, pengobatan yang satu ini memang terkesan seperti disetrum listrik. Namun jangan bayangkan untaian kabel yang menempel di badan pasien, tak ada satupun alat bantu yang digunakan Pak Asep selama melakukan terapi.
Terapi hanya dilakukan dengan menstimulasi syaraf dengan jari. Ya..hanya dengan jari. Terkesan aneh dan tak masuk akal bukan? Namun, jangan khawatir, pengobatan alternatif ini bukan pengobatan magic yang abal-abal dan tak masuk akal.
Namun begitulah adanya. Bahkan adik sepupu saya yang notabene lulusan Teknik Elektro pun menyatakan ketidakpercayaan nya. Tak ada konduktor atau apapun istilahnya yang Pak Asep pakai untuk menghantarkan listrik ke tubuh pasien. Pak Asep menstimulasi titik tertentu di tubuh kita seperti halnya akupuntur.
Pengobatan berdurasi kurang dari 5 menit ini sebetulnya difokuskan pada perbaikan syaraf agar metabolisme tubuh bisa kembali berfungsi normal.
Tak salah bila Pak Asep setrum menjadi pengobatan alternatif stroke di Bandung karena pasien yang datang sebagian besar didominasi pasien stroke. Kaum sepuh menjadi pasien terbanyak meski ada pula yang masih berusia muda seperti Zauji. Ada beberapa yang memiliki keluhan lain seperti Ibunda dan Zauji yang masih ikhtiar menstimulasi syaraf mata pasca operasi ablasio retina.
Bagi pasien pemula, biasanya Pak Asep akan memulai dengan guyonan tatkala tangan dan jari kita bergerak sendiri meskipun tak pasien gerakkan. Sudah belasan tahun membuka praktek, tutur kata beliau yang ramah menjadi penyemangat bagi pasien.
Area yang di stimulasi meliputi tangan (ujung jari, siku, pangkal lengan), kaki (ujung jari, bagian belakang lutut), leher, kepala, wajah dan area lain sesuai keluhan
Tak sampai 5 menit. Tak ada rasa sakit atau apapun.
Mungkin ini lah yang membedakan terapi Asep setrum dengan terapi lain terlebih bagi lansia atau yang sudah trauma dengan terapi yang menimbulkan rasa sakit.
Jangan lupa kenakan celana panjang longgar agar mudah digulung hingga bagian lutut, atasan dengan lengan baju yang juga mudah digulung hingga sikut. Disclaimer untuk pasien perempuan, terapi ini dilakukan dengan sentuhan langsung di kulit ya! Jadi bila tak berkenan, teman Menong dapat mengetahui sebelum datang ke tempat terapi.
Ikhtiar dengan Biaya Murah
Pasien disarankan untuk rutin berobat satu minggu sekali. Tak ada pantangan kecuali dipijat profesional karena akan mengacaukan stimulasi syarat yang telah dilakukan.
Tak ada obat-obat an herbal atau racikan lain yang harus dibeli. Yang terpenting, tetap menjaga pola makan dan gaya hidup sehat. Pak Asep sendiri masih terlihat bugar di usianya yang sudah lebih dari setengah abad.
Saat menunggu giliran biasanya kami akan saling bertukar cerita.
Alhamdulillah, setelah 1 bulan berobat rutin di tahun 2018, Ibunda mengalami kemajuan yang signifikan. Rasa sakit yang menghilangkan dan bisa beraktivitas kembali. Dokter syaraf pun menyatakan Ibunda kembali sehat dan mewanti-wanti untuk lebih memperhatikan penyebab syaraf kejepit yang diderita Ibunda yaitu duduk dalam posisi lama saat menjahit. Tak perlu menjalani fisioterapi, Ibunda hanya meneruskan terapi di Pak Asep Setrum selama beberapa bulan berikutnya saja.
Hal yang membahagiakan, saat berbagi cerita selalu saja ada kisah mengharukan saat berjuang kembali sehat.
Seorang pemuda yang sudah belasan tahun hanya bisa berbaring yang akhirnya bisa kembali duduk normal. Seorang ibu yang dulu hanya duduk di kursi roda, kini sudah bisa mengenakan kaos kaki sendiri dan berjalan tanpa bantuan walau masih tertatih.
Banyak pasien datang dari jauh. Semua diniatkan untuk ikhtiar kembali sehat. Termasuk salah seorang kerabat yang merasa terbantu dengan pengobatan alternatif ini. Kaki nya yang sering kebas dan rasa sakit di badan terasa berkurang pasaca rutin terapi.
Adapun Zauji, secara teori memang tak ada pengobatan alternatif untuk mata namun ikhtiar yang kami lakukan setidaknya membantu Zauji tetap sehat selain rajin kontrol di RS Cicendo.
Tak ada patokan biaya. Pasien dipersilakan memberikan uang kencleng secara sukarela yang dimasukan ke dalam wadah khusus di samping kursi terapi.
Dan tentunya pengobatan alternatif ini bisa jadi tidak menimbulkan efek apapun untuk sebagian orang. Saya pun rajin mengajak saudara atau siapa saja untuk turut mencoba pengobatan alternatif ini.
Harga yang mudah dijangkau dan secara praktek tidak ada hal yang 'aneh atau tak masuk akal' bisa jadi pertimbangan untuk teman Menong coba. Kita juga dapat melihat proses pengobatan ini karena tak ada sekat (namun bagi kaum wanita, harus diperhatikan agar aurat tidak terlihat dari luar ya)
Bagi Pak Asep sendiri, suatu kebahagiaan bila pada pasien kembali bisa beraktivitas seperti sedia kala. Teman Menong di daerah Bandung Raya mungkin bisa mencoba pengobatan alternatif stroke ini bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan.
Setahuku di dalam tubuh kita memang ada aliran listriknya tp kurang paham tepatnya gmn hehe. Biasa pengobatan alternatif gini memang banyak dicari karna biayanya terjangkau dan nggak ada embel2 operasi 😁 tp cocok2an juga
ReplyDeletebetul, meski murah kalau ga cocok ya tidak akan berhasil efektif juga
DeleteTetanggaku sepertinya berobat di sini karena stroke ringan Alhamdulillah bagus progressnya ya semoga sehat semuanya ya
ReplyDeleteSayangnya jauh ya, syaraf kejepit itusakit banget emang. Semoga pasien 2 Pak Asep sembuh dan tidak kambuh2 lagi...
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, Mbak. Pengobatannya cocok dan berhasil untuk ibunda dan suami. Semoga keluarga diberi kesehatan kembali semuanya. Terima kasih sharingnya
ReplyDeletebiasanya kalo pengobatan gini bukanya jam 8 pagi, yg antre udah pada dateng dari jam 5 pagi :") tapi syukurlah prosesnya cepat
ReplyDeleteSayang ya jauh di Bandung. Kalau ada di Surabaya bisa aku rekomendasikan ke temanku
ReplyDeletePosisi stagnan yang terjadi berlarut-larut bisa menimbulkan hal tidak diinginkan juga bagi kesehatan, ya, Mba. Alhamdulillah ada terapi seperti ini. Semoga makin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaatnya, ya.
ReplyDelete