Seorang teman berkebangsaan Jerman mengatakan : “Indonesia is a chips country.” Bagaimana tidak, selama tiga minggu di Indonesia, hampir setiap hari disuguhi berbagai macam keripik dan kerupuk, salah satunya keripik talas. Rasanya saya jarang menemukan keripik talas. Olala..akhirnya seorang rekan memberikan resep keripik talas untuk jualan yang makyus rasanya.
Kerupuk dan Keripik
Zauji termasuk orang yang tak bisa makan bila tak ada kerupuk. Ibunda Zauji, saya dan Ibunda memang sengaja selalu menyediakan kerupuk. Sebetulnya kerupuk kesukaan Zauji ini terbilang sederhana hanya kerupuk ons biasa yang harganya murah dan tersedia di pasar. Saya pribadi menggemari kurupuk mie yang disajikan dengan kuah sambal oncom.
Salah satu keunikan Indonesia adalah banyaknya varian kerupuk. Tengoklah kerupuk yang menjadi teman setiap kali makan. Berbagai jenis kerupuk -kerupuk ikan, kerupuk udang, kerupuk aci- terhidang nyaris tidak pernah sama setiap harinya. Demikian pula keripik sebagai camilan. Ada keripik singkong, keripik kentang, keripik pisang dan lain sebagainya. Bahkan sebungkus keripik singkong yang dibeli di pasar dibawa sebagai oleh-oleh saat kembali ke Jerman.
Terkadang saya takjub, untuk satu jenis makanan yang sama pun terkadang dilengkapi kerupuk yang berbeda. Kerupuk di bubur Cianjur akan berbeda dengan bubur Bandung. Kerupuk pelengkap kupat tahu di daerah rumah saya berbeda pula dengan kerupuk kupat tahu sebuah lapak terkenal di kota Bandung.
Dan barulah disadari bahwa kerupuk dan keripik begitu lekat dalam budaya makan orang Indonesia.
Lantas apa yang membedakan kerupuk dan keripik??
Kerupuk terbuat dari adonan tepung tapioka yang dikukus sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng. Keripik terbuat dari irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang biasanya dicampur dengan tepung lalu digoreng.
Penamaan keduanya secara umum dibedakan pada penampakan bahan aslinya. Bila masih terlihat bahan aslinya maka dinamakan keripik sedangkan bila bahan aslinya sudah tidak tampak lagi maka dinamakan kerupuk. Meski istilah keduanya seringkali samar. Penganan yang terbuat dari kulit sapi atau kulit kerbau tetap dinamakan kerupuk kulit kendati tekstur asalnya masih terlihat.
Varian Keripik Kekinian
Sebagai orang yang ‘dibesarkan’ di lingkungan Agroindustri, kerupuk dan keripik menjadi hal yang biasa saya jumpai sehari-hari. Sumber daya yang melimpah menjadikan inovasi produk kerupuk dan keripik tidak pernah ada habisnya dan berkembang dari waktu ke waktu. Hampir semua jenis pangan dapat diolah secara kreatif menjadi keripik atau kerupuk.
Meski tidak punya latar belakang di bidang pengolahan pangan, mengamati proses produksi menjadi hal yang menarik untuk saya. Betapa mengagumkannya kreativitas orang Indonesia. Teman Menong bisa menengok berbagai produk berikut ini : keripik ceker ayam, keripik melon, kerupuk susu, kerupuk strawberi dan bahkan kerupuk jambu merah.
Beberapa tahun lalu saya sempat mengenal sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cianjur yang menjadikan keripik menjadi salah satu komoditas unggulan. Salah satu tujuannya adalah sebagai ajang siswa berlatih wirausaha.
Produk yang dikembangkan sangatlah menarik, keripik singkong rasa paru dan keripik daun wortel yang masih jarang ditemui di tempat lain. Beneran loh...ada daun singkong yang diolah menjadi keripik yang rasanya seperti paru sapi yang biasa dimasak sebagai lauk. Daun wortel yang biasanya dibuang begitu saja dapat juga diolah menjadi keripik kriuuukk yang rasanya top banget.
Resep membuat keripik bisa teman Menong variasikan sesuai dengan kondisi masing-masing.
Pembuatan Keripik dan Kerupuk
Kendati terkesan mudah, pembuatan keripik dan kerupuk memerlukan tips dan trik khusus apalagi untuk produk baru agar penampilan dan rasa dapat menggugah selera.
Contohnya adalah dalam pembuatan keripik jamur, untuk memperoleh hasil yang maksimal, keripik harus digoreng sebanyak dua kali dan minyak yang terserap harus ditiriskan. Dalam skala menengah, suhu penggorengan harus diperhatikan atau diukur dengan menggunakan termometer.
Belum lagi peralatan khusus seperti vacuum fryer yang digunakan untuk menggoreng keripik dengan kadar air tinggi seperti keripik nangka.
Resep Keripik Talas
Salah satu resep pembuatan keripik yang mudah untuk dicoba.
Keripik Talas
Alat :
- Pisau
- Slicer atau pengiris
- Wajan
- Serok
- Solet
- Kompor
- Irik/nyiru
- Timbangan
- Gelas dengan ukuran
- Cobek
Bahan :
- Talas muda yang masih segar
- Minyak goreng
- Garam secukupnya
- Bawang putih, 2 siung
- Air secukupnya
Persiapan Bumbu
Kupas bawang putih dan cuci. Haluskan garam dan bawang putih. Campurkan bumbu yang telah dihaluskan dengan air. Aduk rata.
Pembuatan Keripik Talas
- Kupas talas dan cuci bersih hingga kotoran tidak lagi menempel.
- Potong talas berbentuk kotak dengan bentuk menyerupai batang korek api atau sesuai selera menggunakan slicer.
- Panaskan minyak dalam wajan hingga suhu mencapai 200C atau sudah tidak terjadi pletikan air dalam minyak.
- Goreng talas bogor hingga berwarna kekuningan namun masih lembek. Tambahkan larutan bumbu dan lanjutkan penggorengan hingga keripik berwarna kecoklatan atau tidak ada pletikan air lagi.
- Angkat keripik dan tiriskan minyak. Setelah agak dingin. Hamparkan di atas kertas bersih.
- Timbang dan kemas dengan plastik sesuai ukuran yang diinginkan.
Inovasi lain adalah variasi rasa. Booming keripik yang mengusung tingkat pedas menjadikan produk kerupuk dan keripik lebih kaya. Variasi rasa pedas dan tambahan daun jeruk menambah cita rasa penganan tradisional khas Indonesia.
Begitupun resep keripik talas untuk jualan yang bisa menambah pendapatan bagi teman Menong yang ingin mencoba membuat keripik yang masih jarang di pasaran. Jangan lupa untuk tambahkan nilai plus lain seperti kemasan yang cantik dan unik.
wahhh jadi tahu cara membuat keripik talas, selama ini saya salah satu penggemar kripik talas. Alhamdulillah hari ini punya resepnya.
ReplyDeleteIya sempat booming keripik pedas ya sampai level neraka hehe, memang beragam banget kerupuk dan keripik di Indonesia segala macam bisa dibikin kerupuk termasuk kulit binatang hebat ya
ReplyDeleteIya, kreatif banget yang produksi kerupuk sama keripik. Apalagi keripik, banyak banget macamnya. Saya juga doyan makan kedua itu, tapi membatasi sih karena rata-rata digoreng. Hehe
ReplyDeleteWah, keren nih kreatif sekali ya bikin keripik talas untuk jualan. Suamiku nih penggila serba keripik terutama yang pedas2 berlevel-level :D Oh, ternyata pakai bawang putih 2 siung ya, pantesan ada harum-harumnya, enak ini...Nambah terus :D
ReplyDeleteTerima kasih resepnya, Mbak.. aku suka dua duanya, keripik dan kerupuk. Tapi gak bisa bikin duanya. Sepertinya Tibet kalau bukan ahlinya. Tapi kapan 2 pingin coba resep yang diatas 🙏
ReplyDeleteKeripik sayur dan keripik buah yg skrg booming membantu bgt buat anak2 yg susah mkn sayur&buah jd doyan,seperti anak2ku.
ReplyDeleteSaya jadi keinget jajanan yang suka saya makan itu keripik atau kerupuk ya Mba hahaha, soalnya ada pedesnya. Ada rasa keripik tapi lebih ke kerupuk. Kalau baca resep gini saya jadi suka pengen coba bikiiin :))
ReplyDelete