Di awal pandemi, kami sempat bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH) selama beberapa bulan. Pekerjaan yang biasanya dilakukan secara offline atau tatap muka diganti dengan tatap maya atau online. Tentunya saya memerlukan perangkat yang bisa mendukung kegiatan online Salah satunya adalah HP yang saya pakai untuk zoom atau mengerjakan tugas. Hingga saat ini saya dan Zauji masih setia menggunakan Infinix, smartphone low budget dengan spesifikasi tinggi. Apakah HP Infinix awet? Simak ulasannya yuks!
Awal Pandemi
Pandemi membawa keberkahan sendiri bagi saya yang disibukan dengan wara wiri mengurus Zauji dan Ibunda karena Zauji dan Ibunda menjalani pengobatan di waktu yang bersamaan, Status WFH membuat saya menjadi lebih leluasa mengatur waktu tanpa harus bolak balik ke kantor yang notabene kala itu masih di luar kota.
Kegabutan di masa pandemi membuat saya mencari aktivitas lain salah satunya semakin sering berselancar di lini masa instagram. Banyak sekali komunitas atau lembaga pelatihan yang menyelenggarakan webinar atau kursus baik gratis maupun berbayar. Dan tentunya hal ini menjadi mengasikkan bagi orang seperti saya. Bila awalnya saya hanya mengikuti webinar dengan tema pendidikan saja, setelah sekian lama saya merambah mengikuti banyak kursus gratis dengan berbagai tema.
Kursus Pakai HP
Kursus berbayar yang pertama saya ikuti adalah belajar Canva bersama rumah Ra. Kelas seru ini saya ikuti melalui grup whatsapp. Di kelas ini kami belajar menggunakan aplikasi Canva versi android.
Kelas lain yang saya ikuti adalah Digital Drawing Class dari Sinau Desain. Kali ini saya harus mengunduh aplikasi Medibang Color dan Medibang Paint di Play Store. Begitu pula berbagai kelas content creator lain yang tentunya menggunakan aplikasi yang berbeda pula seperti KineMaster, Snapseed, VN, PixelLab dan lainnya.
Muncul-lah masalah baru karena HP saya semakin lama semakin penuh dengan berbagai aplikasi dan mulai berjalan lambat ditambah baterai yang mudah sekali mencapai angka 20%. Akhirnya Zauji mengijinkan saya untuk berganti HP dengan spesifikasi yang lebih mumpuni.
Infinix Note 7
Dengan dana terbatas tentunya kami harus selektif memilih HP yang akan kami beli agar sesuai dengan kebutuhan dan takaran kantong kami. Saya menyerahkan urusan ini pada Zauji yang jauh lebih paham. Tampaknya saya memerlukan HP dengan kapasitas penyimpanan yang besar agar leluasa mengunduh berbagai aplikasi dan tentunya dengan layar yang lebih lebar agar bisa saya gunakan untuk mengetik artikel.
Di masa pandemi, saya mulai membersihkan blog yang saya miliki agar tak lagi menjadi sarang laba-laba. Salah satunya kisah tentang operasi ablasio retina dan pengobatan kanker payudara yang kami alami. Selain menjadi catatan perjalanan, kisah ini juga menjadi penyemangat teman Menong yang sedang mencari informasi dan berjuang untuk sembuh kembali.
Saya sendiri tak rewel atau brand minded dengan merek dan jenis HP yang akan kami beli. Setelah hunting sana sini, Zauji tertarik pada smartphone asal Hongkong yang mulai ramai diminati. Zauji pun telah lama menggunakan Infinix Smart 6 dengan memori 6/64 GB. Meski dulu dibeli bekas, performanya masih bisa diandalkan untuk berbagai aktivitas hingga sekarang.
Jadilah kami memilih Infinix Note 7 sebagai HP pilihan. Smartphone yang diluncurkan pada bulan April tahun 2020 ini dibanderol sebagai smartphone kelas menengah, Infinix memiliki spesifikasi sesuai dengan yang saya butuhkan. Infinix sendiri sering mengeluarkan seri terbaru.
Zauji pasti mempertimbangan banyak hal yang tak semua saya pahami seperti kinerja prosesor, sistem operasi atau chipset yang dimiliki dan hal lain untuk mendukung multitasking yang sering saya lakukan. Hal inilah yang bisa menggambarkan apakah HP infinix awet dalam jangka waktu yang lama atau tidak.
Infinix Note 7 sendiri memiliki spesifikasi umum seperti finger print di bagian samping, micro USB 2.0 dan USB On-The-Go (yang sering saya gunakan untuk blogging).
Apakah HP Infinix Awet? Simak Ulasannya!
Layar Super Lebar
Nah ini dia yang saya sukai dari sekian smartphone yang ditawarkan Zauji. Berhubung saya mulai aktif blogging, terkadang saya sering mager bila harus menyalakan laptop di akhir pekan. Layar berukuran 6.95 inches dengan resolusi 720 x 1640 pixel yang ditawarkan Infinix Note 7 langsung menarik perhatian saya karena saya juga bisa mengunakannya sebagai tablet yang dilengkapi keyboard wireless dan OTG untuk mengakses flask disk.
Meski terasa lebih besar dari biasanya saat kita genggam namun dengan ukurannya yang lebih besar memudahkan saya saat harus membaca teks seperti word atau PDF atau saat harus membuat postingan di instargam atau dashboard blogger.
Infinix Note 7 juga banyak diminati gamer karena nyaman dan tak licin saat digenggam lama. Dan jangan tanya berapa kali Infinix Note 7 ini 'terbentur' saat saya letakan dalam tas atau dalam jaket dan tak sengaja menyentuh permukaan keras.
Tampaknya Corning Gorilla Glass membuat Infinix Note 7 lebih kuat dan tahan banting. Dengan penampilan yang elegan dan stylish, hingga kini body dan layar Infinix Note 7 masih mulus tanpa gores.
Kamera
Digadang sebagai smartphone yang menawarkan kamera depan dan belakang yang dapat diandalkan, Infinix Note 7 memiliki kamera utama dengan konfigurasi 48 MP wide + 2 MP macro + 2 MP depth + 2 MP dedicated video camera, yang dilengkapi dengan Quad-LED flash, panorama dan HDR.
Kamera depan berupa single camera dengan konfigurasi 16 MP yang menambah cantik saat selfi atau video call.
Bagi saya yang sedang menggandrungi kegiatan memotret, smartphone dengan MP besar tentunya sangat membantu hobi baru saya ini apalagi hasil jepretan bisa saya gunakan sebagai tambahan di blog atau instagram seperti postingan ulasan tempat wisata pada saat saya dan Zauji jalan-jalan.
Selain itu pada saat membuat video, audio/suara yang dihasilkan relatif besar meski HP tidak diletakkan dekat sumber suara. Namun sayangnya, saat mengambil gambar terkadang terkesan beberapa detik meredup lalu kembali terang.
Apakah ini jadi indikator kamera Infinix awet atau tidak?
Sejauh yang saya rasakan, hasil jepretan Infonix Note 7 benar-benar tidak mengecewakan karena hasil foto jernih dan tajam. Sebagai newbie di dunia fotografi, kamera sekelas Infinix Note 7 membantu saya untuk tidak perlu melakukan editing rumit dan konfigurasi yang dimiliki (48 MP dan 16 MP) masih mampu bersaing bila HP terbaru bermunculan.
Memori Besar
Salah satu pertimbangan utama kami adalah Infinix Note 7 ini mengusung konfigurasi RAM yang lumayan besar yaitu 6 GB/128 GB sehingga saya leluasa untuk mengunduh banyak aplikasi dan membuat video dengan durasi panjang.
Dengan kapsitas 128 GB rasanya saya jadi tidak perlu sering-sering menghapus gambar atau video yang saya unduh atau buat. Ruangan HP menjadi lebih lega dan nyaman untuk menyimpan banyak file sehingga membuat penyimpanan lebih awet.
Kapasitas Baterai Besar
Berbeda dengan smartphone saya yang lama, baterai Infinix Note 7 lebih awet saya gunakan karena mengusung Li-Po 5000 mAH non removable sebagai kapasitas baterai. Saya tak perlu khawatir sering men-charge baterai karena bisa awet hingga seharian meski saya gunakan untuk berselancar di instragram, membuat video hingga durasi 59 menit, tethering atau ber-zoom meeting.
Waktu yang digunakan untuk men-charge juga tak lama karena adanya fitur fast charging 18 W.
Audio
Awalnya saya tak menyukai suara ringtones Infinix Note 7 yang terkesan 'sember' dan tak lembut. Mungkin ini salah satu ketidaknyaman selama menggunakan Infinix Note 7 karena membandingkan dengan HP lama saya.
Namun kini saya mulai bisa beradaptasi dan menikmati dual speaker dan DTS sound yang ditanam di Infinix Note 7 ini .Zauji yang kini berganti HP menjadi Infinix Hot 10s NFC tidak pernah mengeluhkan hal yang sama.
Port di Bagian Bawah
Ada satu hal yang mengganggu saya dari Infinix Note 7 ini yaitu port yang terletak di bagian bawah HP. Port audio 3,5 mm, port micro USB, serta grill speaker ada di bagian bawah sehingga secara tidak sengaja akan terlipat saat HP didudukan dalam posisi portrait atau vertikal.
Posisi seperti ini akan membuat kabel head set atau charger tidak awet karena sering ditekuk. Tentunya sebagai smart user, kita harus lebih apik saat menggunakan agar HP Infinix awet.
Virus Infinix
Saya pun berhasil menyebarkan 'virus' sehingga beberapa teman saya tergoda untuk memilih Infinix versi terbaru seperti Infinix Hot 8 (kamera 64 MP) dan Infinix Hot 10s yang mengusung batereai 6000 mAH.
Saat ini, Infinix banyak merilis smartphone anyar dengan spesifikasi mumpuni namun tetap low budget yang dapat bersaing dengan smartphone lain yang sedang naik daun. Harga yang bisa dijangkau di kisaran 2 jutaan bila dibandingkan smartphone lain dengan spesifikasi serupa.
Fitur yang tertanam di smartphone Infinix juga semakin canggih seperti adanya NFC, suplai daya baterai dengan kapasitas yang lebih besar (6000 mAH), fitur kamera dengan MP yang lebih oke. Teman Menong bisa mengintip spesifikasi Infinix Note 12 VIP atau Infinix Zero X Pro yang mengusung kamera belakang (108 MP) dan memori internal 8/256 GB.
Nah, apakah HP infinix awet? Ulasannya telah saya berikan sebagai pengalaman pribadi ya. Teman Menong yang masih galau memilih HP mana yang akan dibeli? HP Infinix bisa jadi 'teman' setia untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat dengan berbagai kelebihan keren dengan harga yang pas di kantong.
Referensi Apakah HP Infinix Awet? dari berbagai sumber
Baru tahu ada ponsel merk ini. Wah saya mainnya kurang jauh. Saya juga ngeblog pakai ponsel, Mbak.
ReplyDeleteKalo ngomongin spek hp itu bingungin. Aku malah ngga tau. Tp ternyata dg harga yg ramah dikantong bisa dapet spek yg bagus ya. Apalagi penyimpanannya besar
ReplyDeleteSemoga sehat selalu yaa mbak sekeluarga. Btw aku belum pernah nih punya infinix bisa jadi rekomendasi pisan
ReplyDeleteWah sama mbak. Pertimbangan punya hp, karena kita butuh ruang penyimpanan yg besar ya mba..
ReplyDeletebaru dengar nih HP infinix, bisa jadi alternatif soalnya HP udah mulai kepenuhan terus memorinya 😁
ReplyDeleteBaru tahu juga Hp infinix..tapi sayang klo beli dari indo nanti nga bisa di pake lagi
ReplyDeleteHape emak2 zaman now itu isinya aplikasi edit foto & video, beragam medsos, sampai game anak numplek jadi 1. Emang butuh yang memorinya gede dan baterai awet. Bisa jadi rekomendasi nih.. thx infonya mba 🙂
ReplyDelete