Saya dan suami menikah di usia yang sudah matang. Saat pertama kali diperkenalkan, tentunya kami berdua sudah sama-sama memiliki tujuan untuk membangun rumah tangga. Tanpa mengenal masa pacaran dan hanya berbilang minggu dari mulai mengenal dengan serius hingga ke jenjang pernikahan. ‘Sweet moment’ baru tercipta saat kami berdua telah SAH menjadi suami istri. Salah satunya dengan mengkoleksi lagu-lagu romantis. Lagu romantis suami istri apa saja ya yang menjadi favorit kami berdua?
How I Met My Husband
Topik ini selalu menjadi pembahasan seru antara saya dan suami hingga kini meski kami sudah beberapa tahun menikah. Mengapa kami masih sering membahas topik yang mungkin bisa dikatakan basi ini?Jawabannya adalah karena kami berdua sama-sama merasa ‘takjub’ dengan cara Allah SWT mempertemukan kami berdua.
Meski awalnya separuh hati saya masih menolak karena banyak hal yang tak sesuai dengan harapan saya sebagai calon suami idaman, teman saya terus meyakinkan saya bila keponakan beliau adalah laki-laki yang baik, sholeh dan yang terpenting sangat menyayangi ibunya.
Seorang lelaki yang memuliakan Ibunya akan juga memperlakukan istrinya dengan cara yang sama
Setelah sempat berkenalan dan bertukar cerita, kami sempat saling menjauhkan diri dan hanya berkomunikasi sebatas teman. Tak pernah dapat diduga bagaimana skenario Allah berjalan, sebuah kisah tiba-tiba saja dimulai. Waktu rasanya berjalan lambat. Di tengah perjalanan, doa yang sama selalu saya panjatkan.
Apabila dia baik untukku, dekatkan dia dan bila dia tidak baik untukku maka jauhkan dia dan berilah aku pengganti yang jauh lebih baik.
Rasanya hati saya semakin mantap untuk menerima nya meski tak dapat saya pungkiri masih terganjal dengan kriteria yang dulu saya tetapkan yang tak bisa dipenuhi beliau. Banyak sisi lain yang Allah tampakkan seolah memberikan jalan kepada kami berdua untuk saling mendekat. Jarang bertegur sapa lewat whatsapp atau bertemu secara langsung karena saya masih bekerja di luar kota, keraguan yang dulu hinggap di hati saya perlahan memudar.
Penggenap Separuh Dien
Tibalah kami di hari bahagia itu.Setelah menikah, saya pun mulai belajar memaknai, nasihat yang dulu disampaikan banyak orang kepada saya.
Pilihlah laki-laki yang sholeh dan baik bukan yang tampan atau mapan
Yaa…saya baru menyadarinya sekarang seiring perjalanan waktu dengan banyaknya momentum yang hadir dalam kehidupan rumah tangga kami. Seorang laki-laki yang meski tak sempurna namun selalu berusaha menjaga dirinya dan keluarganya agar tak pernah jauh dari naungan Rabbnya. Selalu saya syukuri, pada akhirnya Allah memberikan saya kesempatan untuk menghabiskan sisa umur saya dengan seorang lelaki yang tak hanya menjadi sandaran tapi juga rumah bagi hati ini. Lelaki lembut yang mengulurkan tangan dan hatinya untuk selalu menggenggam jiwa yang rapuh ini.
Inilah alasan mengapa pada akhirnya saya memantapkan diri untuk menerima pinangannya.
Saya berharap, seorang laki-laki yang sholeh tidak akan pernah berbuat dzalim pada istrinya, semarah apapun atau kecewanya ia.
Lelaki itu kini saya panggil dengan sebutan, suami. Lelaki yang menggetarkan Arsy-Nya dengan kalimat agung saat mengucap janji di depan penghulu. Lelaki yang akhirnya datang untuk menggenapkan separuh dien. Tak hanya bersama di dunia tapi juga insyaallah hingga Jannah-Nya kelak.
Lagu Romantis
Banyak momen lucu yang terjadi selepas akad. Tentunya akan terasa canggung, seorang lelaki ajnabi (asing) tiba-tiba menjadi bagian hidup saya yang selalu ada setiap helaian nafas dan untaian doa.Salah satu momen canggung itu adalah bagaimana saya harus menyebut suami, yang semula saya panggil ‘akang’ meski beliau bukan orang sunda.
Hmmmm…..panggilan apa ya yang tepat???
Aa?
Mas?
Kakanda?
???
???
Mungkin hingga sebulan lamanya kami berdua masih saling memanggil dengan sebutan ‘kang’ dan ‘teteh’. Nama saya di panggilan kontak suami masih ditulis dengan ‘Menong Teman Tante XXX’…bayangkan betapa jengkel nya saya saat itu😃 Tapi saya masih tak menyerah untuk mencari sebutan lain yang berbeda namun tetap unik bagi kami berdua.
Selepas menikah, tentunya kami semakin saling mengenal sisi lain dari pribadi kami berdua termasuk sisi suami yang ternyata romantis, berbeda halnya dengan saya yang cenderung grasak grusuk. Salah satu hobi yang sering dilakukan adalah mengirimi saya lagu-lagu romantis yang tentunya lebih cocok untuk dinikmati pasangan halal.
Telah lama tak pernah lagi mendengarkan musik secara spesifik kecuali beberapa kenangan pilihan lagu sebagai bagian dari mood booster, pesan cinta yang diungkapkan lewat lagu menjadi salah satu pengecualian. Tak hanya saat menjalani LDM-Long Distance Marriage, lagu romantis itu terkadang dikirim bahkan saat kami berdua sedang duduk berdekatan tapi sibuk dengan gadget-nya masing-masing. Olala..ternyata diam-diam beliau asik mencari lagu romantis suami istri untuk dikirimkan kepada saya.
Salah satu lagu favorit saya adalah lagu yang diberikan suami kepada saya di awal-awal pernikahan dulu. Dan lagu ini akan saya bagikan pula untuk teman Menong semua.
Sengaja memilih video klip tanpa model di dalamnya, hanya ada gambar berbentuk hati dengan lirik dalam bahasa arab beserta terjemahnya, lagu ini menjadi lagu suami istri paling romantis versi saya. Lagu berjudul ‘Zaujati’, atau dalam bahasa Indonesia diartikan ‘istriku’, dinyanyikan Ahmed Bukhatir, seorang penyanyi Nasyid Emirat, sebagai ungkapan rasa cinta seorang suami kepada istrinya.
Lagu yang kemudian telah dicover banyak penyanyi ini berisi lirik yang sangat puitis dan tentu saja romantis yang bisa dipersembahkan sebagai lagu cinta bagi pasangan halal teman Menong.
Dari lagu inilah, saya terinspirasi untuk memanggil suami dengan sebutan ‘Zauji’ yang berarti suamiku. Dan akhirnya sayapun dapat mengganti nama kontak ‘Menong Temannya Tante XXX’ menjadi ‘Zaujati’.
Dan tentunya, kami masih banyak menyimpan lagu romantis suami istri versi kami berdua, yang kapan-kapan akan kami bagikan ya😘
wah menarik banget mba ceritanya, jadi ketawa-ketawa sendiri haha
ReplyDeleteKadang-kadang emang suka lucu sekaligus ngeselin :D
DeleteKisahnya benar-benar romantis..suka sama panggilan sayangnya. Klo namaku di kontak suami di ganti hatun(hatunum) artinya hatunku. Terdengar lucu ya, tapi ternyata istilah hatun ini sebutan kehormatan bagi wanita pada masa Ustmaniyah.
ReplyDeleteWaah...saya baru tau nih,mba...bisa jadi ide buat yang sedang mencari panggilan sayang
DeleteRomantis banget mba, zaujati :istriku.
ReplyDeleteSemoga langgeng selalu ya mba keluarga nya. Sakinah mawadah warahmah aamin
Aamiin...terimakasih
Delete"Maka lenyaplah kelah saat dirimu tersenyum" - Uh masya allah teh... tergetar rasanyanya hati ini mendengar lagu yang berbalut cerita istimewa teteh... terima kasih sudah berbagi momen sweet tth dan suami ☆
ReplyDeleteuwu banget ya terjemah lagu ini
Delete*lelah
ReplyDeleteMasyaAllah s sweet banget...
ReplyDeleteTerima kasih
Deletemesem-mesem bacanya, maasyaa Allah sweet banget, aku juga dulu pas ldm sering kirim2 lagu ke suami, biar dia selalu terngiang2 dan terhantui.ahhaahaha
ReplyDeleteAtau kirim foto selfie..hehehe
DeleteBalas komen sambil dengerin lagu ini. So sweet yaa :)
ReplyDeletePokoknya banyak cinta deh kalau denger lagu inih
DeleteSo sweeeeett mb kisah nyaa....suka banget dengan lagunya😍
ReplyDeleteMaariii...tambahkan lagu ini dalam koleksi.lagu favorit
Deleteehm serasa dunia milik berdua dan yang lain ngontrak ya mbak wkwkwk
ReplyDeleteduh panggilan sayangnya bikin kesengsem
orang lain itu ga ada,mba...hehehehe
DeleteSo sweet banget ya rekomendasi lagu-lagunyaaa, haha. Kisahnya apalagi :v
ReplyDeletehayuu kita hunting lagu yang lain ;)
DeleteSo sweet ❤❤❤ setiap pasangan pasti punya lagu favorit yaaa...
ReplyDeletelagu ter-love pokoknya
DeleteDuh aku yang belum menemukan tambatan hati, ikut senang dan tersenyum bacanya. Semoga langgeng dan bahagia terus ya mbaa
ReplyDeleteSemoga disegerakan ya,mba...aamiin
DeleteYa ampun so sweet banget ternyata kisah pertemuan dengan suamimu ya mbak, berawal dari angkot ketemu bulenya, mau dijodohin hingga tertunda tiga tahun akhirnya tergerak juga hati untuk menerima..kalah deh drakor ceritanya..
ReplyDeletepertanyaan nya sih kenapa tidak tiga tahun yang lalu yaaa
DeleteWah barakallah, Mbak. Bacanya sambil senyum-senyum sendiri. Hihi.
ReplyDeleteRomantisnya suami beda-beda ya. Hampir samalah panggilan kita ke pasangan, Mbak.
Semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah
aamiin..terima kasih
Deleteromantis uuuyyyy..... hehehehe. jadi penasaran langsung nyari lagunya nih.... soalnya saya sendiri baru pertama kali tau tentang lagu ituuuh....
ReplyDeleteMaasyaa Allah tabaarakallaah, beneran romantis ini siiih. Soalnya dapat kata "uhibuki anti" langsung dari suami. Sangat halalan thoyyiban hehe. Baarakallaahu wa baaraka 'alaikuma WA jama'a bainakuma fii khaiir.
ReplyDeletelanjut dong, mbak ceritanya. termasuk tips menjaga keromantisan suami istri meski sudah lama menikah #nodong #maksa, hehehe
ReplyDeleteYaampuunn manis bgt 😍 masih inget semua ceritanya bahkan dari kali pertama ketemu, lagu favorit... Langgeng terus mba dan suami ❤️❤️
ReplyDelete