Malam takbiran menjadi momen kehilangan bagi saya. Delapan tahun yang lalu, di saat semua orang bersuka cita menyambut lebaran. Ayahanda kembali masuk ICU karena serangan stroke untuk kesekian kalinya.
It was the worst moment ever
Ayahanda mengidap stroke selama hampir 7 tahun lamanya. Sempat pulih dan kembali beraktivitas namun Allah SWT menggariskan 6 Syawal yang semestinya menjadi perayaan ulang tahun beliau yang ke 65 pada penanggalan hijriyah menjadi tanggal berpulangnya beliau kepada Sang Khalik.
Jauh dan tak pernah tinggal bersama Ayahanda sejak orang tua kami berpisah, sesungguhnya saya tidak mengenal beliau secara dekat dan personal. Qodarullah, Allah memberikan saya rezeki pekerjaan tak jauh dari tempat Ayahanda tinggal sehingga saya bisa mengunjungi beliau di sela waktu luang.
Tak banyak hal yang yang bisa saya kenang namun di sisa hayatnya, saya lebih sering berkunjung dan berbagi cerita dengan beliau. Meski cita-cita saya untuk menikah, wisuda dan menunaikan umroh selama Ayahanda masih ada tidak terkabul namun Alhamdulillah, kenangan baik tentang beliaulah yang kini tersemat dalam hati saya.
Uwa
Malam takbiran 2 tahun lalu juga menjadi duka bagi keluarga kami. Salah satu uwa (bude) berpulang karena kecelakaan bada iti’kaf di salah satu mesjid. Tidak ada tanda-tanda bahwa di hari terakhir ramadhan, di saat sebulan penuh memohon ampunan dan rahmat Allah, beliau berpulang.
Uwa adalah orang tua kedua bagi saya.sejak kecil, karena terpisah dari kedua orang tua, saya lebih sering bersama Embah dan Uwa. Beliau berdua memberikan pengaruh yang luar biasa bagi hidup saya.
Segala sesuatu di bumi ini adalah milik Allah dan kepada-Nya lah semua akan kembali. Sejatinya, kita hanya menunggu giliran untuk bertemu dengan-Nya. Semoga Allah menakdirkan kita untuk husnul khotimah.
Dan semua orang yang kita cintai yang telah kembali kepada-Nya, semoga diampuni dosa-dosanya, diberi tempat yang terbaik di sisi Allah SWT yang penuh dengan ampunan dan ridho-Nya. Semoga kelak, kita semua dikumpulkan dalam jannah-Nya bersama Rasulullah, para sahabat, ayah bunda, keluarga, teman dan semua orang-orang yang kita cintai. Bapak, uwa dan lainnya. Aamiinđź’—
Post a Comment
Post a Comment