Bagi sebagian besar orang
yang setiap hari bertemu keluarga, terkadang bulan ramadhan diisi dengan agenda
bukber dengan berbagai grup. Berbeda dengan saya, liburan menjadi waktu yang
paling berharga termasuk di bulan ramadhan. Seperti biasa, setiap akhir pekan
menjadi waktu bertemu Zauji dan keluarga sehingga saya lebih suka untuk
memaksimalkan waktu untuk berkumpul bersama. Dengan keberadaan di rumah selama WFH, tentunya
saya beralih fungsi menjadi ibu rumah tangga yang harus menyiapkan menu sahur
dan buka di rumah. Apa saja ya kegiatan favorit bersama keluarga?
Memasak
Bila saat berada di CIanjur, saya lebih banyak membeli masakan atau cemilan khas cianjur seperti mie golosor, berbeda halnya saat saya berada di rumah. Ibunda mertua sendiri
lebih menyukai membuat masakan atau camilan sendiri ketimbang membeli jadi
sehingga otomatis persiapan sahur atau berbuka menjadi lebih panjang. Menu camilan
yang selalu tersedia adalah pisang rebus dan gorengan seperti bala-bala atau
cireng.
Salah satu menu favorit saya tentunya tahu tepung yang dipadu dengan
sambal kecap. Saya bukan penggermar sayuran, meski setiap hari Ibunda memasak
sayur namun lalaban menjadi pilihan saya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
sayuran. Karena sudah terbiasa shaum dalam keseharian, menu di bulan ramadhan
tidak lah begitu berbeda dari menu keseharian.
Kajian di bulan suci
Saya dan Zauji jarang
ikut acara bukber karena keterbatasan Zauji untuk bepergian di malam hari. Hal yang
berbeda mungkin intensitas kami untuk membaca dan mengkaji Al Quran. Sehubungan
dengan masa pandemi, kami membatasi diri untuk tarawih di mesjid terlebih kami
serumah dengan lansia. Jadilah kami shalat berjamaah di rumah saja. Kajian lebih
sering kami ikuti lewat youtube atau zoom meeting bersama teman-teman.
Ngabuburit
Dulu sebelum menikah,
ngabuburit bersama keponakan tersayang menjadi kegiatan favorit saya di bulan
suci. Ngabuburit yang berakhir dengan jajan segala camilan untuk berbuka
seperti nya menjadi agenda wajib setiap kali saya berada di rumah. Kini,
rasanya acara ngabuburit jadi malas dilakukan karena ternyata meski masa
pandemi belum berakhir, jalanan masih ramai padat dibandingkan hari biasa.
Berhubung
saya tinggal di pinggir jalan yang menjadi jalur alternatif, depan rumah selalu
ramai di sore hari, belum lagi stand jajanan yang berjejer sepanjang jalan. Seringkali menonton orang ngabuburit sering kali menjadi kegiatan favorit bersama keluarga saat😳😳😳
Post a Comment
Post a Comment