Pengalaman operasi ablasio retina yang kami tempuh sebelumnya membuat kami berkenalan dengan hampir semua dokter subspesialis retina di RS Cicendo. Pasca operasi ablasio retina ketujuh kami masih rutin memeriksakan kondisi Zauji. Kali ini kami fokus berkonsultasi di klinik paviliun RS Cicendo Bandung.
Dokter sering menyatakan ablasio retina yang merupakan kondisi terlepasnya retina atau selaput jala dari posisi aslinya dapat menyebabkan kebutaan secara permanen karena retina kurang mendapat asupan oksigen dan nutrisi. Tindakan sesegera mungkin tak bisa ditawar lagi.
Hingga menjelang bulan ke-3 pasca operasi ketujuh, posisi retina masih belum pulih sepenuhnya, masih ada bagian yang basah sehingga dikhawatirkan retina akan lepas kembali bila silikon oksana HD dievakuasi dalam waktu dekat.
Kontrol Rutin Pasca Operasi
Selepas operasi ablasio retina ke-7 ini, perasaan kami berdua
relatif baik-baik saja. Kontrol dijadwalkan satu bulan sekali dan kami sengaja konsultasi
dengan dokter yang sama di klinik paviliun, yaitu Prof. Arief S. Kartasasmita, dr., SpM (K), M.Kes.,M.M.,PHd yang melakukan operasi ketujuh, pemasangan silikon HD.
Tiga bulan berlalu, Alhamdulillah
kondisi retina Zauji dalam keadaan baik, artinya silikon oksana HD yang ditambahkan bekerja secara efektif. Hal ini
sungguhlah melegakan.
Meski penggunaan silikon oksana HD disarankan tidak lebih
dari 3 bulan namun Prof. Arief menyarankan untuk tetap mempertahankan silikon
oksana HD selama mungkin agar retina menempel dengan sempurna. Evakuasi (pengangkatan)
silikon oksana HD hanya akan dilakukan apabila sudah terbentuk emulsi atau hal
lain yang mengganggu kondisi retina atau mata secara umum.
Sumber : internet (unknown, DM for credit) |
Kondisi mata Zauji masih sama seperti sebelumnya, hanya bisa
melihat dengan samar namun sudah tidak ada lagi blank seperti dulu. Kondisi inilah
yang harus dipertahankan dan tentunya disyukuri.
Tekanan Mata Naik
Qodarullah di bulan ke-4, sesuatu terjadi. Tekanan bola mata Zauji
tiba-tiba naik mencapai 40 artinya red allert karena mengindikasikan glaukoma.
Tidak ada gejala sama sekali seperti sebelumnya, pusing atau mual sehingga
Zauji merasa baik-baik saja.
Prof. Arief S. Kartasasmita, dr., SpM (K), M.Kes.,M.M.,PHd memberikan rujukan untuk konsultasi dengan dokter
glaukoma. Saat ini juga kami lanjut bertemu dengan dr. Maula Rifada, SpM(K). Tekanan
mata naik disebabkan penumpukan cairan yang bisa jadi akibat adanya silikon
dalam mata.
Beliau menyarankan tindakan operasi berupa pembuatan saluran untuk
mengeluarkan cairan. Sebagai konsekuensinya, silikon harus dievakuasi terlebih
dahulu. Kondisi ini menjadi simalakama bagi kami. Pembuatan saluran hanya bisa
dilakukan apabila mata bersih dari silikon sedangkan kondisi retina yang telah lepas
secara berulang akan rentan mengalami robekan kembali apabila silikon dilepas.
Karena diperlukan tindakan operasi, kami kembali ke klinik
reguler via BPJS. Pengalaman operasi ablasio retina selanjutnya menjadi cerminan untuk ikhtiar lebih maksimal.
Post a Comment
Post a Comment