Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, rasanya seperti bermimpi begitu mendengar dokter memvonis Ibunda menderita kanker payudara. Meski ada beberapa kenalan dan saudara yang juga mengidap kanker namun rasanya tak pernah ada dibenak saya kalau kami akan diuji dengan penyakit ‘luar biasa’ ini. Sambil menunggu jadwal medis, kami pun berikhtiar mencari obat herbal kanker payudara.
Kanker Payudara
Benjolan di payudara sebetulnya sebagian besar bersifat
jinak, adik dan beberapa teman saya pernah mengalami hal serupa dengan berbagai
penyebab tapi dapat disembuhkan segera dengan operasi. Namun dalam kasus Ibunda tentunya berbeda karena pada lansia, pasca menopause, kasus ini bisa menjadi inidikasi kanker payudara sehingga perlu penanganan
segera.
Sempat abai pada awalnya namun begitu Ibunda mengatakan
kepada saya bahwa ada benjolan yang semakin membesar di payudara kiri, saya
tidak membuang waktu untuk segera memeriksakan ke dokter bedah. Mengapa dokter
bedah yang saya pilih bukan dokter penyakit dalam? Jinak atau tidak, tentunya
benjolan tersebut harus segera dikeluarkan dari tubuh sehingga dokter spesialis
bedah menjadi pilihan utama.
Meski saya tergolong orang yang rajin membaca literatur pengobatan
alternatif menggunakan herbal dan terbiasa mengkonsumsinya sehari-hari namun
tindakan medis is a must, tidak bisa ditunda atau ditawar. Beberapa kasus yang saya temui di rumah sakit, pasien umumnya takut untuk diperiksakan ke dokter dengan alasan menghindari operasi sehingga memilih mengobati dengan herbal terlebih dahulu.
Kanker bersifat cepat menyebar sehingga kondisi pasien bertambah parah, benjolan semakin besar dan sebaran semakin luas sehingga penanganan lebih sulit karena stadium semakin tinggi. Tujuan penggunaan herbal adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga kondisi pasien dalam keadaan prima saat menjalani berbagai pengobatan baik operasi maupun kemoterapi.
Alternatif Herbal
Sebelum pengobatan
medis berjalan, saya juga mencari informasi mengenai pengobatan herbal yang
tepat untuk kanker payudara. Sudah lebih dari satu tahun saya tertarik dengan Jurus Sehat
Rasulullah yang diusung dr. Zaidul Akbar, dokter yang beralih menjadi
inspirator dan mendakwahkan sehat ala Rasulullah. Alhamdulillah, salah seorang
teman mengenalkan saya kepada Ambu, teman diskusi tempat saya bertanya mengenai obat herbal untuk kanker payudara.
Daun Kelor |
Ambu merekomendasikan beberapa herbal yang dapat digunakan
untuk pengobatan kanker payudara sebagai bagian ikhtiar kami, tentunya dengan
tidak menafikan ikhtiar medis yang sedang kami jalani. Ambu juga membantu kami
mendapatkan herbal yang dimaksud dan memilah mana yang perlu dikonsumsi segera atau tidak.
Hal yang terpenting dalam menghadapi kanker
adalah pola pikir yang tetap optimis untuk mendapatkan kesembuhan, daya tahan
tubuh yang kuat, dorongan keluarga dan tentunya yang terpenting doa dan tawakal
kepada Allah SWT.
Ambu merekomendasikan beberapa herbal (dengan harga terjangkau) serta jadwal pemakaiannya setiap hari.
Alhamdulillah Ibunda dengan semangat 45 untuk kembali sembuh dengan kemauan
keras mematuhi setiap arahan kami.
Resep Herbal Kanker Payudara
Pagi :
Bangun tidur, Ibunda langsung membuat air nano dengan 3 days rules nya #jsr : Hari ke-1 rempah, hari ke-2 buah dan hari ke-3 sayuran dengan tambahan madu. Alhamdulillah sejak rutin minum air nano, kualitas tidur Ibunda membaik dan tak lagi terkena insomnia yang lazim diderita lansia.
Air Nano Made in Ibunda |
Seduh daun kelor dengan air panas tanpa penambahan gula
sebagai pengganti teh di pagi hari. Daun kelor merupakan antioksidan luar biasa
yang dapat memperlambat laju perkembangan sel kanker.
Satu sendok makan minyak zaitun sebagai antioksidan plus
sumber lemak baik.
Siang :
Ibunda juga mengonsumsi beberapa herbal pemberian kerabat
atau tetangga seperti kunyit putih atau kayu bajakah kalimantan yang dikenal
sebagai obat kanker.
Sore :
Bawang putih tunggal diiris tipis atau digeprek dan seduh
dengan air panas. Air rendaman diminum plus sisa bawang putih bisa dimakan bila
tahan dengan rasanya yang sedikit tidak menyenangkan di lidah. Bawang putih
tunggal atau bawang putih lanang memang digadang sebagai obat anti kanker.
Saya sengaja memilih herbal yang memang sehari-hari aman
dikonsumsi seperi daun kelor (ini sama dengan makan sayur kelor), bawang putih
yang biasa dipakai bumbu, minyak zaitun dan madu agar tidak kontradiktif dengan
obat medis yang Ibunda konsumsi sehingga tidak begitu membebani ginjal.
Pola makan sehat, tidur cukup, olah raga ringan, dan berjemur
di pagi hari serta menghindari makanan yang menjadi sahabat baik kanker seperti
gula putih, ayam broiler, tepung-tepungan, dan makanan dengan pengawet. Secara fisik,
banyak orang yang tak menyangka Ibunda seorang penderita kanker.
Sebetulnya masih banyak herbal yang teman-teman
rekomendasikan namun kami pending terlebih dahulu selama kemoterapi.
Bagaimana ceritanya hasil dari obat herbal kanker payudara yang rutin Ibunda konsumsi? Kemoterapi dan lainnya?
Post a Comment
Post a Comment