Bermula dari benjolan, Ibunda divonis kanker payudara. Dokter bedah umum yang kami kunjungi di RS Hermina Arcamanik Bandung, dr. Richard Sumihar Hasudungan Lumban Tobing, Sp.B, tidak menyatakan stadium yang diderita Ibunda hanya menyatakan stage 3 berdasarkan hasil biopsi artinya tingkat penyebaran sel kanker. Pengalaman mastektomi kanker payudara yang kami alami membawa hikmah yang semakin dalam.
Kami sekeluarga akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran dokter, yaitu melakukan mastektomi. Mastektomi merupakan tindakan operasi yang mengangkat seluruh jaringan payudara. Mastektomi dilakukan tergantung usia, kondisi kesehatan, ukuran payudara, dan kondisi kanker yang dialami. Dalam hal ini, payudara sebelah kiri. Mastektomi berfungsi untuk mencegah sel kanker menyebar ke organ tubuh lainnya.
Gambaran Kanker Payudara (Sumber : https://www.mountelizabeth.com.sg/)
Mastektomi
Pasca operasi pertama, biopsi, kami tetap berkontak dengan dokter Richard. Menggunakan fasilitas BPJS sejak awal berobat, dokter Richard menyatakan bahwa mastektomi hanya bisa dijalankan di rumah sakit besar dan
mengingat kondisi pandemi Covid 19, tindakan mastektomi di RSUP Dr. Hasan
Sadikin sebagai RS rujukan Covid 19 untuk tingkat Jawa Barat bukanlah menjadi
pilihan kami.
Dokter menyarankan untuk melakukan mastektomi di RSUD Kota Bandung
Ujungberung dengan catatan akan dikerjakan oleh dokter yang sama sehingga
catatan medis pasien telah diketahui sebelumnya.
Kami pun dirujuk ke RSUD Ujungberung dan melakukan
pendaftaran ulang. Seperti halnya rumah sakit negeri, untuk mendapatkan nomor
antri kami harus datang lebih pagi untuk mendapatkan nomor kecil. Dr Richard SHL.
Tobing, dokter bedah yang kami tuju ada setiap hari jumat jam 9 pagi. Dokter menjadwalkan
± seminggu setelah konsultasi pertama plus pemeriksaan pra operasi
seperti pemeriksaan darah dan cek jantung. Ini menjadi pengalaman menderita kanker payudara yang bisa dijadikan referensi bagi teman Menong yang akan berobat di RSUD Ujungberung.
Berbeda dengan pelayanan di RS
Hermina, saat kami akan masuk untuk rawat inap, pasien diarahkan melalui
pendaftaran secara langsung. Pendaftaran dilakukan sore hari sehingga baru
menjelang magrib, Ibunda bisa menempati ruang kelas I. Alhamdulillah hanya kami saja yang rawat inap di ruangan ini
sehingga lebih bebas untuk menginap dan menggunakan kamar mandi meski tak
senyaman kamar inap di RS swasta.
Mastektomi dijadwalkan jam 11.00 WIB keesokan harinya. Ibunda dicek
suhu dan darah untuk memastikan dalam kondisi baik. Tepat jam 10.00 WIB,
perawat menjemput Ibunda. Penunggu pasien diperbolehkan mengantar hingga ruang tunggu
operasi, membantu pasien berganti baju dan menyiapkan diri sebelum masuk ke
ruang OK (Ruang Operasi).
Toples Pasca Operasi
Karena operasi memakan waktu ±3 jam, rasa bosan pun melanda
sehingga saya menghabiskan waktu dengan berjalan bolak-balik ke kamar inap,
ruang tunggu pasien, mini market dan makan siang. Ternyata jam 12an, perawat
ruang operasi memanggil saya. Operasi sudah selesai dan keluarga pasien harus
mencari wadah untuk menyimpan hasil mastektomi yang nantinya akan diserahkan ke
laboratorium patologi.
Tentunya saya melupakan satu hal, berbeda dengan RS swasta yang
sudah terima beres, di RS negeri keluarga pasien turut menyiapkan keperluan
pasien pasca operasi. Saya pun bergegas mencari pasar untuk mencari toples
bertutup non transparan. Saya tahu, pasar tradisional Ujungberung berada tak
jauh dari RS, meski belum pernah kesana, pasar dapat ditempuh dengan naik
angkot atau jalan kaki. Dan ternyata semua toples bertutup yang saya temui
tidak ada yang non transparan.
Setelah berkeliling akhirnya saya memutuskan
untuk membeli toples plastik dengan bahan agak tebal dan menutupnya dengan
stiker (hal ini yang pertama ada di bayangan saya). Beruntung toko alat tulis
ada di pasar lantai 2, setelah disodori berbagai kertas stiker akhirnya saya
memilih warna hitam dengan asumsi potongan hasil operasi tidak akan terlihat
dari luar. Setelah kembali ke RSUD, barulah saya menyadari bahwa toples bisa
saja ditutup dengan lakban hitam tanpa repot-repot mengukur dan menggunting :D
Ibunda keluar dari ruang operasi jam 14.00 WIB masih sudah
dalam keadaan sadar. Tidak ada hal yang luar biasa kecuali ada selang panjang
yang terpasang dari jahitan operasi dekat ketiak.
Post a Comment
Post a Comment