Salah satu yang saya nikmati setelah menikah adalah bisa mencoba banyak hal baru bersama Zauji., salah satunya berkuda. Review berkuda bersama Rabbanian Horse Adventure saya buat karena saya menyukai kegiatan seru ini. Yuks, simak!
Rabbanian Horse Adventure
Minggu lalu, saya dan Zauji berkesempatan ikut dalam
pelatihan berkuda bersama Rabbanian Horse Adventure. Sebenarnya event ini
dikhususkan untuk grup anak-anak sekolah yang sedang mengisi liburan dengan
pesantren plus. Namun, masyarakat umum diperkenankan untuk turut serta dengan membayar
harga tiket seharga Rp. 75.000 per orang. Peserta dapat berlatih sepuasnya
didampingi instruktur dan pemandu berpengalaman.
Berlatih berkuda obsesi saya sejak dulu dan baru ada
kesempatan tahun ini. Awalnya tempat berkuda akan digelar di Lapangan Jenderal Cikole,
Lembang namun karena ada acara lain, tempat latihan berkuda dipindah ke daerah
wisata alam Katumiri masih di daerah Cisarua.
Untuk mencapai lokasi, kami sengaja memilih jalur alternatif
agar tidak terjebak macet di jalur utama Bandung – Lembang. Kami memilih jalur berbeda saat mengunjungi Curug Cimahi sebelumnya. Jalur yang kami
pilih dari arah Bandung adalah jalur Taman Hutan Raya (Tahura) atau lebih
dikenal Dago Pakar. Bersyukur kami melaju dengan menggunakan sepeda motor karena
destinasi yang kami tuju ternyata tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Tak rugi
pula karena sepanjang jalan kami disambut pepohonan yang rindang atau hamparan
kebun di perbukitan yang menyejukan mata.
Lokasi berkuda tak jauh dari gerbang
masuk dan tempat parkir. Hanya perlu energi ekstra karena harus berjalan
menanjak beberapa meter saja.
Berkuda
Berlatih berkuda tentu beda dengan wisata berkuda yang biasa bolangers
temui. Jadi jangan membayangkan bolangers akan berkuda di lapangan berumput
bersih tanpa ada terjalan apalagi jalanan beraspal. Sesuai dengan lokasinya,
kami berkuda di area hutan. Kuda yang kami tunggangi adalah jenis kuda adventure
yang gagah peranakan Arab dan Sumbawa. Jenis kuda ini dapat ditunggangi di
segala kondisi, jalan setapak, hutan dan bahkan sungai sekalipun.
Jam 08.00 WIB, kami sudah stand by di lokasi dan disambut Tim
Rabbanian Horse Adventure yang sedang memandu santri pesantren kilat yang
mencoba terlebih dahulu. And what a surprise, sebagian besar tim
ternyata akhwat, awesome!
Sebelum dimulai, owner Rabbanian Horse Adventure, Ustadz Dian
Akhdian, terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai sunnah berkuda,
manfaat dan teknik berkuda. Seperti saya yang belum pernah naik kuda dalam kondisi
medan terjal, beberapa anak juga nampak ketakutan saat pertama kali mencoba. Kami pun diperkenan memilih kuda yang kami sukai.
Pertama kami diajari bagaimana cara naik, belok kanan, belok
kiri, menambah kecepatan dan berhenti. Lalu kami mencoba nya di track lurus
selama beberapa kali dengan didampingi pemandu. Setelah dirasa cukup berani, peserta
mulai dipandu menuju track yang berliku setelah itu baru dilepas untuk mencoba berkuda
tanpa didampingi pemandu menikmati semilir angin di antara pepohonan.
Manfaat Berkuda
Satu hal yang saya sadari kemudian, ternyata berkuda itu menyenangkan. Sensasi berkuda di alam bebas tentunya berbeda dengan berkuda di jalanan atau lapangan terbuka. Ustadz Dian Akhdian pun sempat menjelaskan salah satu hikmah berkuda adalah sangat baik untuk kesehatan reproduksi wanita karena saat duduk di atas pelana, panggul akan ikut bergerak seiring dengan gerakan langkah kaki kuda.
Bagaimana dengan kekhawatiran terjatuh dan terguling? Dari penjelasan,
ternyata kuda memiliki mekanisme untuk menahan tubuh agar tetap seimbang meski
medan berkelok dan terjal. Hal ini lah yang menerangkan bahwa jalanan beraspal
sebenarnya tidak baik bagi kuda karena tidak ada gaya gesek yang bisa mencengkeram
saat kaki kuda terpeleset.
Pelatihan berkuda ini memiliki level yang dapat diikuti
peserta untuk mencapai tingkat mahir. Salah satu kegiatan di level tertinggi
adalah kegiatan adventure menyusuri lembah, hutan dan sungai tentunya tanpa
pemandu. Awalnya Ustadz Dian Akhdian memiliki kuda sendiri namun saat
ini kuda untuk pelatihan dipinjam dari pemilik per orangan.
Tak terasa sudah menjelang adzan dzuhur. Badan
saya juga sudah mulai terasa pegal karena naik turun pelana. Namun tak dapat dipungkiri, saya suka berkuda, selain bisa menjadi salah satu sarana berolah raga dan memacu andrenalin saat melintasi medan yang penuh tantangan, berkuda juga penuh manfaat. Alhamdulillah, rasanya tak sabar menunggu waktu berikutnya. Review berkuda bersama Rabbanian Horse Adventure seru yaa!
Post a Comment
Post a Comment