Awalnya, saya tak menyadari Sorong, Papua Barat yang saya kunjungi merupakan ibukota provinsi dari kabupaten yang paling ingin saya kunjungi di negeri ini, Raja Ampat. Dari obrolan ringan yang berakhir serius, salah satu rekan menawari saya untuk mengikuti one day trip satu hari sebelum kami pulang.
Karena tanpa rencana, tidak ada baju khusus yang saya siapkan untuk one day trip ini. Setelan pakaian sedianya hanya akan saya pakai untuk berjalan-jalan di kota Sorong, sendal jepit -pakai kaus kaki warna khaki tentunya- seharga 10 ribu perak plus kacamata photochromic. Sedikit saltum dibandingkan dengan teman-teman rombongan yang siap dengan baju santai -para lelaki siap dengan kostum snorkelingnya-, namun nyatanya terbukti kostum 'ala ke mall' itu lebih instagramble :D
Telaga Bintang
Setelah menikmati keindahan Piaynemo, destinasi kedua adalah Telaga Bintang. Bila menaiki tangga di Piaynemo saja nafas sudah tinggal satu-satu maka bersiap tenaga lebih ekstra di Telaga Bintang. Berbeda dengan Piaynemo, tangga di Telaga Bintang terbuat dari batu yang terbentuk alami dengan susunan yang tidak teratur diapit batu-batu alam tajam dan runcing. Tangga hanya bisa dilalui satu orang tanpa ada pegangan di tangan kiri. So...konsentrasi itu pasti.
Tangga batu alami menuju Telaga Bintang |
Tak salah Telaga Bintang dijadikan destinasi favorit. Bentuknya yang sepeti bintang segi lima dengan pantulan air didominasi hijau dan biru memang menyegarkan mata. Namun tetap berhati-hati ya bolangers, tempat yang sempit diapit tebing tinggi penuh dengan batu tajam, selfie kita tak akan bernilai bila kita mengabaikan keselamatan.
Telaga Bintang |
Desa Sauwandarek
Destinasi berikutnya adalah snorkling di Sauwandarek. Sayang sekali, kali ini saya melewatkan kesempatan menikmati terumbu karang dan ikan hias eksotik bawah laut. Sambil menunggu yang lain bersenang-senang, saya menelusuri desa pinggir pantai ini sendirian. Tak banyak yang bisa dilihat namun lagi-lagi pantai cantik berpasir putih dengan deretan pohon kelapanya seolah memanggil saya untuk sekedar bertegur sapa.
Selamat datang di Desa Sauwandarek |
Menonton bule berlatih Kayak |
Sesekali anak-anak kecil menemani saya mencari kumang atau umang-umang.
Senyum mereka kebanggaan Indonesia |
Pasir Timbul
Satu destinasi lain yang tidak boleh terlewat saat ngabolang di Raja Ampat, Pasir Timbul di Pulau Mansuar. Pasir Timbul salah satu keajaiban di Raja Ampat yang hanya ada saat air surut. Saat kapal bersandar, kita langsung bisa terjun ke 'pulau' kecil yang muncul begitu saja di tengah lautan. Hamparan yang cukup luas bisa dijadikan latar untuk berfoto tentunya.
Seru di Pasir Timbul
Menjelang magrib, saatnya kembali ke Kota Sorong sembari menikmati indahnya sunset selama perjalanan pulang. Bolangers yang punya rencana ke Raja Ampat, jangan lupa siapkan fisik yang prima --dianjurkan tidak sedang haid hari-hari awal karena toilet darat hanya bisa dijumpai di homestay Piaynemo meski di speedboat ada toilet sederhana--, outfit yang nyaman, rajin mengolesi sunblock bila tak ingin kulit bertambah coklat akibat terbakar matahari dan HP plus powerbank dengan kekuatan baterai penuh.
Tidak perlu uang saku karena tidak ada toko suvenir di Raja Ampat...puaskan mata dan hati untuk memandangi keindahan ciptaan Allah yang menakjubkan.
Alhamdulillah..nikmat Allah mana lagi yang akan didustakan, akhirnya saya dapat menikmati keindahan alam dan mendapatkan sejuta pengalaman one day trip ke Raja Ampat.
Post a Comment
Post a Comment