Bertahun lalu, sebuah nama di timur Indonesia, Raja Ampat, hanya sebuah mimpi yang sulit untuk diwujudkan. Berapa biaya untuk sampai kesana?? Biaya pesawatnya saja paling murah berkisar 6 juta PP. Tentunya hanya mimpi untuk seorang karyawan biasa seperti saya.
Well, namun tiba-tiba…Raja Ampat tinggal selangkah di depan mata. Inilah pengalaman one day trip ke Raja Ampat yang akan saya bagi untuk teman Menong semua.
Awalnya, saya tak menyadari Sorong, Papua Barat yang saya kunjungi merupakan ibukota provinsi dari kabupaten yang paling ingin saya kunjungi di negeri ini, Raja Ampat. Dari obrolan ringan yang berakhir serius, salah satu rekan menawari saya untuk mengikuti one day trip satu hari sebelum kami pulang.
Setelah membujuk beberapa teman, akhirnya saya pun nekad untuk pergi sendiri. Biaya yang lumayan mahal menjadi alasan utama. Pasca meminta ijin kepada Ibunda, saya pun nekad mendaftar.
Karena tanpa rencana, tidak ada baju khusus yang saya siapkan untuk one day trip ini. Setelan pakaian sedianya hanya akan saya pakai untuk berjalan-jalan di kota Sorong, sendal jepit -pakai kaus kaki warna khaki tentunya- seharga 10 ribu perak plus kacamata photochromic. Sedikit saltum dibandingkan dengan teman-teman rombongan yang siap dengan baju santai -para lelaki siap dengan kostum snorkelingnya-, namun nyatanya terbukti kostum 'ala ke mall' itu lebih instagramble :D
Raja Ampat
Hanya ± 2 jam perjalanan dengan speed boat dari dermaga Sorong, Raja Ampat bukan lagi sebuah impian. Walau harga perjalanan ini selangit versi saya-setelah menguras semua uang saku perjalanan dinas plus jangan samakan harga di Papua vs Pulau Jawa- bila dibandingkan dengan harga sebesar 20 juta per orang yang dibebankan pada turis mancanegara, perjalanan ini sungguh layak untuk ditempuh.
The Ultimate Pristine Paradise in West Papua |
Bersiap untuk ngabolang di dermaga Sorong |
Semua titik yang dicapai dengan susah payah –kekhawatiran mabuk laut, anak tangga yang rasanya lebih tinggi dibanding dengan ‘Love Hill’nya Bromo, mendaki tebing curam,teriknya matahari dan sendirian tanpa teman karena saya terselip dalam rombongan grup one day trip-nya sebuah kementerian – benar-benar terbayar saat layar HP saya dihiasi puluhan view instagramable.
Lautnya yang biru dan jernih dengan ikan di terumbu karang yang tak kalah indahnya hingga tak salah bila Raja Ampat dijuluki ‘The Ultimate Pristine Paradise in West Papua’.
Pemandangan di perjalanan saja sudah seindah ini😘 |
Dengan keindahannya yang luar biasa itu tak heran Raja Ampat menjadi destinasi wisata bahari yang terkenal hingga ke mancanegara. Raja Ampat sendiri merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Papua Barat yang memiliki 610 pulau termasuk kepulauan Raja Ampat.
One Day Trip
Dalam one day trip ini ada 4 spot yang dikunjungi dengan speedboat dari mulai kawasan karst Piaynemo dengan suguhan pemandangan gugusan pulaunya yang terkenal, makan siang di Homestay Piaynemo, telaga bintang, snorkeling menikmati terumbu karang di Sauwandarek dan menjejakkan kaki di pasir timbul, hamparan pasir di tengah laut yang hanya timbul saat laut surut. Sungguh perjalanan yang luar biasa.
Pada umumnya speedboat sudah bersiap sejak jam 07.30 WIT di dermaga dan kembali saat magrib. Biaya perjalanan ini sudah termasuk makan siang -dengan menu yang lumayan memenuhi selera-, camilan plus minuman ringan dan sewa peralatan snorkeling.
Piaynemo
Piaynemo menjadi destinasi pertama dalam trip ini. Ya...Piaynemo ada lah ikon Raja Ampat. Siapkan fisik untuk mengawali trip seru ini. Alhamdulillah...karena sudah terbiasa yoga kecil setiap pagi...nafas saya tidak terlalu terputus dan ciut saat melihat deretan anak tangga kayu yang lumayan terjal.
Selamat datang di Piaynemo |
Dan waaahh...tiba-tiba saja lelah ini terhapus tergantikan pemandangan indah yang dahulu hanya bisa kita lihat di internet saja. ada dua spot untuk berfoto di Piaynemo, keduanya tentu saja menampakan view spektakuler ikon Piaynemo. Tentunya di tengah keseruan berfoto, jangan lupa orang lain juga turut mengantri menunggu giliran menjepret kesempatan yang sama.
Bersiap tenaga ekstra untuk tangga curam ini😄 |
Saat kembali menuju speedboat, teman Menong dapat menghilangkan dahaga dengan air kelapa muda yang harganya relatif murah hanya 15 ribu rupiah saja. Bila tertarik bolangers dapat membeli minyak VCO (Virgin Coconut Oil) atau sekedar duduk mengobrol dengan penduduk lokal yang ramah dan murah senyum.
Lobster seharga 150K IDR |
Lunch di Piaynemo
Dari Piaynemo, perjalanan dilanjutkan ke homestay untuk makan siang karena speedboat yang saya tumpangi molor dari jadwal seharusnya karena harus mencari BBM terlebih dahulu. Homestay berjarak tidak terlalu jauh dari spot pertama. Sepertinya homestay memang kumpulan penginapan kecil di kawasan wisata Raja Ampat. Deretan rumah bambu berjejer rapi, suasana cukup sepi saat itu ditinggal para penghuninya menjajal indahnya Raja Ampat.
Maksi di tempat istimewa ini |
Homestay sendiri tak kalah indah, pantai cantik tepat di belakang homestay. Banyak meja dan bangku panjang berjejer yang memang khusus disediakan sebagai tempat makan di area hutan bakau yang dihiasi ikan berwarna warni yang berenang menambah asri nya suasana.
Alhamdulillah..nikmat Allah mana lagi yang akan didustakan, akhirnya saya dapat menikmati keindahan alam dan mendapatkan sejuta pengalaman one day trip ke Raja Ampat. Destinasi selanjutnya ternyata tak kalah seru loh!
Post a Comment
Post a Comment