Jalan-jalan di kota Malang menjadi destinasi wisata favorit di timur pulau Jawa. Banyak lokasi yang bisa dikunjungi di kota yang -di luar dugaan- suasana dan cuacanya yang mengingatkan saya akan kota Bandung tercinta. Mengunjungi Malang, Jawa Timur, tak lengkap rasanya bila tak menjelajahi kota wisata di sekitarnya termasuk menjelajah Bromo, a breathtaking journey.
Menjelajah Bromo adalah satu keharusan saat mengunjungi Malang. Setelah mencari informasi mengenai tour guide yang dapat mengantarkan kami ke Bromo, jadilah kami bersiap. (1,8 juta rupiah untuk satu rombongan dengan maksimal 6 orang).
Penjelajahan ke Gunung Bromo dapat ditempuh hanya dengan menggunakan mobil jeep yang disediakan oleh tour guide. Jam 12 tengah malam kami sudah bersiap agar tiba sebelum subuh. Perjalanan memang disarankan dilakukan lewat tengah malam agar dapat menikmati sunrise di Bromo. Berjarak ±65 km dari Kota Malang, trip ke bromo dapat ditempuh selama 2 jam.
Spot pertama adalah Love Hill, salah satu tempat terbaik untuk menikmati sunrise di Bromo. Selepas matahari terbit, kami meneruskan kembali perjalanan. Spot kedua adalah
padang savana, sebuah hamparan luas kaldera di selatan gunung bromo. Padang
savana bisa jadi tempat melepas lelah sekaligus sarapan setelah menikmati
matahari terbit di bukit cinta.
Bromo pagi hari, terlihat indah dari sudut manapun |
Meski kondisi jalanan menurun, namun keindahan alam di kanan dan kiri jalan membuat mata tak bosan dan lelah.
Padang savana |
Sambil menikmati sarapan roti, telur dan susu, kami melepas lelah sambil berfoto. Selanjutnya kami memulai perjalanan pulang melewati pasir berbisik dengan melewatkan pendakian ke kawah Bromo karena terbatasnya waktu. Cukuplah berwefie di kawasan yang menjadi tempat parkiran jeep berwarna warni. Bila ingin meneruskan hingga kawasan kawah Bromo, teman Menong bisa tempuh dengan menunggang kuda.
Menuju kawah Bromo |
Lautan pasir berbisik menjadi teman
perjalanan pulang. Meski perjalanan cukup jauh namun suguhan keindahan pemandangan
kaldera membuat perjalanan terasa lebih cepat. Tak salah bila Bromo menjadi buruan wisatawan, setiap lekuk nya adalah keindahan yang mempesona.
Meski jalanan berliku dan
tidak rata namun jangan khawatir driver jeep sudah sangat terlatih dan mengenal medan dengan
baik sehingga kawasan curam akan dengan mudah terlewati. Sesekali kami berhenti
di beberapa spot cantik seperti bukit Teletubbies.
Karena biaya trip sudah termasuk makan pagi, kami
berhenti di sebuah rumah untuk menikmati sarapan ala Jawa Timur-an. Menu yang disajikan sederhana, tempe goreng, telur bumbu pedas, sayur tahu, ikan goreng, sambal dan ditemani segelas teh manis. Serba pedas
seperti biasa tentunya namun udara dingin dan rasa lelah membuat apapun terasa nikmat.
10.30 pagi tibalah kami kembali di kota
Malang.
Menjelajahi alam selalu menjadi sebuah
perjalanan luar biasa untuk menafakuri ciptaan Allah.
Post a Comment
Post a Comment