Teringat Balikpapan, pusat bisnis dan industri di Kalimantan
Timur, tentunya akan teringat pusat bebatuan terbaik di negeri ini. Kesan saya sejak
menginjakkan kaki di bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan International Airport, Balikpapan, jalanan dan kotanya tertata
rapi, tak heran karena Balikpapan sudah meraih penghargaan Adipura sebanyak 18
kali. Jalan-jalan di Balikpapan is a must bila teman Menong mengunjungi Kalimantan Timur,
Bahkan Balikpapan meraih penghargaan tertinggi di bidang kebersihan. Dinobatkan
sebagai The World’s Most Loveable City
atau Kota Paling Dicintai pada tahun 2015 oleh World Wildlife Fund (WWF), tak
dapat dipungkiri menjadi salah satu kota paling nyaman.
Balikpapan terletak di pinggiran pantai, tak heran teman Menong dapat menikmati keindahan pantai kemanapun teman Menong pergi.
Berada di Balikpapan selama hampir satu minggu, saya pun
berkesempatan menikmati jalan-jalan meski hanya terbatas di seputaran bandara
saja.
Menginap tak jauh dari bandara, saya hanya berkesempatan
jalan-jalan di pinggiran kota saja. Namun tak menyurutkan saya untuk mencicipi
beberapa kuliner khas Balikpapan.
Kepiting Dandito
Rekomendasi yang pertama adalah Kepiting Dandito yang
terletak tak jauh dari Bandara Sepinggan. Sebagai seafood lover, tentunya saya
langsung mengiyakan ajakan makan kuliner terkenal di Balikpapan. Jadilah saya melaju
dengan menggunakan angkutan umum, dengan tarif yang menurut saya mahal, sekitar
Rp. 5000 meskipun jarak yang ditempuh sangat dekat. Karena dalam suasana bulan Ramadhan,
saya harus memesan tempat terlebih dahulu karena ternyata tempat Kepiting
Dandito tidak terlalu luas.
Kepiting Dandito menyajikan banyak hidangan kepiting. Kepiting
lada hitam, ikan goreng kering dan cah kangkong menjadi plihan saya. Sesuai dengan
harga yang tertera di menu, satu porsi kepiting lada hitam dibaderol Rp. 150.000,
namun rasanya memang nikmat sesuai dengan harganya :D
Menu Kepiting di Dandito |
Sebenernya dulu ada menu yang lebih lezat yaitu kepiting telur
namun sudah tidak ada sejak adanya larangan memperdagangkan kepiting telur
untuk menjaga populasi kepiting.
Untuk low budgeters, teman Menong bisa mampir di Kepiting
Kenari dengan tempat yang lebih luas. Namun untuk segi view, pemandangan di
Kepiting Dandito jauh lebih bagus, jadi Dandito lebih saya pilih.
Dan bila teman Menong berminat membawa kepiting sebagai
oleh-oleh, Dandito dan Kenari memberikan servis kemasan yang aman untuk naik
pesawat.
Kuliner kedua adalah mantau, roti tanpa isi yang disajikan
dengan lauk lada hitam. Baru pertama kali mencicipi mantau, makanan khas
Balikpapan ini langsung menjadi favorit saya. Sekilas mirip dengan bakpau yang
sudah familiar di lidah saya namun bertekstur lebih lembut. Bila bolangers
berniat menjadikan mantau sebagai buah tangan, siap-siap merogoh kocek lebih
dalam karena harga nya yang lumayan mahal.
Pantai
Terletak di tepi Selat Makassar, tentunya teman Menong bisa mengunjungi pantai di sepanjang kota Balikpapan. Alhamdulillah, tempat yang saya tuju selama bertugas di Balikpapan tepat berada di bibir pantai. Karena bukan lokasi wisata, pantai ini masih sepi dan tenang sehingga saya bisa bebas bermain pasir, berburu kepiting dan berswa foto😍. Jalan-jalan di Balikpapan benar-benar seru!
Balikpapan juga menjadi pusat bisnis dan industri sehingga fasilitas sangat lengkap bagi teman Menong yang tidak terbiasa jauh dari kota besar. teman Menong dapat dengan mudah menemukan fast food ternama di kota ini.
Penangkaran Buaya
Saya juga berkesempatan diajak mengunjungi penangkaran buaya di desa teritip yang beroperasi sejak tahun 1991. Tempat ini lumayan menarik loh, selain membudidayakan buaya, disini juga dikembangkan produk kulit buaya. Ada 3 jenis buaya yang dikembangbiakan yaitu buaya muara, buaya air tawar dan buaya supit yang termasuk langka.
Ada destinasi lain yang membuat sebagian teman-teman
saya semangat meluangkan waktu saat jalan-jalan di Balikpapan yaitu Pasar Inpres Kebun Sayur.
Post a Comment
Post a Comment